31 December 2011

Renungan Tentang 16 Tahun Yang Lalu

Terinspirasi : dari photo teman-teman
(maaf banyak wajah-wajah itu terlupakan dan sekarang teringat kembali)

Dan ternyata kita sudah lama tertidur, 15 bahkan 16 tahun lebih. Tidur yang teramat lelap sehingga apapun tak mampu menggaduhnya. Kita tak peduli kemana sahabat-sahabat pergi dan kembali. Sementara Tuhan telah menerbitkan dan menenggelamkan matahari ratusan kali banyaknya. Canda kita yang lama perlahan surut dan membeku, hati kita hampir saja tidak mengenal satu sama lain.

Adakah kita ingat? Sepasang remaja berkenalan di ujung jalan RE. Martadinata 15 tahun yang lalu kini telah mejalin hubungan keluarga dan melahirkan anak-anak yang riang. Dua sahabat bertengkar dan saling memaki demi seorang perempuan, si perempuan mengatakan “akulah madu”. Pagar sekolah sekarang telah berganti menjadi jeruji yang kokoh. Penjual bakso disamping sekolah kitapun sudah gulung tikar atau pulang ke desa asal. Begitu juga janji kita akan mengembalikan buku catatan kimia, fisika atau apa saja. Pekerjaan rumah yang tidak rampung. Gemeresik sapu dalam ruangan kelas pagi hari menyentak kita untuk berpikir, bahwa kita sudah remaja….adakah kita ingat?

Aku harus berkata lebih jauh lagi: tahun 1995 perpisahan mulai terjadi..mereka yang tadinya berikrar untuk bersama akhirnya mencari ruang lain untuk melepaskan diri dari kesetiaan. Betapapun indah hari itu, kita tidak tertawa..wajah kita telah terpatri pada keteguhan niat dan idealisme untuk cita-cita. Tidak ada yang perlu dinasehati lagi, perlahan-lahan persahabatan itu lepas dan meninggalkan tanda-tanda yang sedikit.


posted by M.Aman

No comments:

Post a Comment