27 September 2012

Tentang Kelasku di Masa Lalu

Tulisan ini masih dalam rangka edisi nostalgia, sudah lama sebenarnya pengen nulis tentang tema ini...tapi karena settingnya sudah sangat lama....17 tahun yang lalu, jadinya perlu ekstra dalam mengingat-ingat. Untungnya bulan lalu datang kiriman 'harta karun'ku berupa foto-foto masa lalu dari kampung halaman, sehingga sedikit banyak membantu merangkai peristiwa yang sudah banyak lupa.

Dari pada makin lama aku benar-benar jadi lupa.....aku ingin mengabadikan kenanganku selama di Smansa di sini....

Kelas 1B

Pertama kali jadi anak baru di Smansa aku tergabung di kelas 1B. Kalau kalian ada yang lupa kelas 1B itu dimana.....ini aku kasih tahu ya....begitu masuk pintu gerbang, kalian jalan ke kiri, lalu terus saja jalan ke ujung...nah....letak kelas 1B nomor dua dari ujung.

Persis di depan kelas 1B adalah lapangan basket. Dulu dari jendela kelas 1B yang selalu terbuka lebar aku sering memperhatikan anak-anak kelas lain yang lagi main basket. Jadi kalau kalian merasa anak kelas lain yang sering main basket, bisa jadi dulu kalian sering aku perhatikan hihihi....

Di kelas 1B ada dua pintu penghubung, dua-duanya menghubungkan dengan kelas sebelahnya yaitu kelas 1A dan kelas 1C. Kalau aku sih jarang memanfaatkan pintu penghubung ini buat ngintip anak kelas sebelah....beda lagi dengan temanku Oni anak kelas sebelah yang menganggap pintu itu adalah pintu kenangannya hehehe.....(Ada yang penasaran? Baca kembali kisah "Cerita Lalu Oni" yaaa...)

Saat jadi anak baru, beberapa dari teman di kelas 1B aku sudah kenal karena dulunya sama-sama bersekolah di SMP 1. Sebagian lagi anak-anak dari SMP 2, aku belum banyak kenal tapi karena mereka ramah-ramah jadinya cepat akrab juga. Ada dua anak perempuan yang pindahan dari luar daerah, namanya Cici dan Wati. Cici duduk sebangku denganku, anaknya asik, ramah, periang, ceria dan cepat akrab dengan siapa saja. Wati juga gak kalah asik...orangnya imut-imut, suaranya khas....tanpa harus melihatpun kalau dengar suaranya dari ujung gang aku sudah tahu kalau itu suara Wati hehe....Dua-duanya jadi sahabat karibku di kelas 1B.

Lalu ada Yessi yang memang dulu aku sempat akrab di SMP 1, ada Eva, Eka Primayanti, Betty, Dame yang dulunya sudah lebih dulu kukenal di SMP 1. Teman-teman baruku antara lain Rina, Dede, Eme, Siska, Vamelia...dan lain-lain.

Kalau dengan teman cowok di kelas 1B ini bisa dibilang aku tidak terlalu akrab, tidak tahu juga kenapa....mungkin masih malu-malu dekat-dekat dengan teman cowok kali ya? Apalagi sama cowok cool yang duduk dekat jendela...boro-boro berani menyapa melihat ke arahnya saja malu...takut ketahuan kalau naksir hahaha....

Seingatku masa-masa yang aku lalui di kelas 1B penuh dengan canda dan tawa. Paling sering kami memanfaatkan jam pelajaran olah raga untuk hal yang tidak semestinya....Kok? Lha....wong di suruh olah raga malah kelayapan ke tempat lain, atau cuma duduk-duduk di depan pintu kelas sambil bercanda.

Dulu waktu kelas 1 ada mata pelajaran kesenian yang mengharuskan setiap murid menyanyi sendiri di depan kelas. Karena itu aku dan teman-temanku sering berlatih menyanyi di saat jam istirahat atau jam pelajaran kosong. Aku, Rina, Yessi, Cici dan Wati yang paling sering menyanyi...maaf ya teman-teman kelas sebelah yang dulu mungkin sering terganggu kupingnya mendengar suara 'teriakan' yang kami namakan bernyanyi hehehe....

Cukup sekilas tentang 1B, lanjut dengan kelas berikutnya....

Kelas 2A1

Alasan aku memilih kelas 2A1 sebagai persinggahan berikutnya hanya karena aku suka mata pelajaran Matematika. Dengar-dengar kalau di jurusan Fisik jam pelajaran Matematikanya lebih banyak....jadi aku pilih jurusan ini. Sebenarnya aku tidak terlalu suka mengulang pelajaran di rumah, apa lagi menghafal pelajaran. Jadi aku sedapat mungkin mengurangi segala bentuk pelajaran yang harus dihafal. Kalau Matematika kan tidak harus dihafal, cukup difahami saja....begitu pikirku.

Cici juga memilih jurusan yang sama denganku, jadi di kelas dua kami kembali sekelas, duduk sebangku lagi....kali ini di baris paling depan. Di kelas 2A1 ini anak perempuannya sedikit....cuma 13 orang : aku, Cici, Cik Santi, Leni Lestari, Cencen, Elvi Susanti, Elda, Evi, Vamelia, Kartina, Renti, Reka, Refni. Selebihnya cowok semua...dan alamak....bandel-bandel!

Tadinya dari generasi ke generasi image jurusan Fisik itu cowok-cowoknya adalah yang serius-serius belajar dan cenderung kutu buku....tapi begitu aku memulai aktifitas di kelas baruku ini...lho kok beda dari yang seharusnya ya? Hihihi....
Tapi justru karena itu pula berada di kelas ini jadi asyik, banyak ulah teman-teman yang bisa ditertawakan.

Ketua kelas yang kami pilih adalah Iswandi, sebenarnya orangnya cukup serius tapi dikarenakan terkontaminasi dengan teman-teman, terkadang dia jadi ikutan konyol juga. Lalu ada Aris, Adek, Anton, tiga orang Budi, Wiski, Kiwi, Oni, Kurnia, Ivan, Anto, Suryanto, Syafri, Zahrun, Irmaisal, Deni(alm) dan lain-lain (yang lupa disebut jangan protes ya....kalian tergabung dalam 'dan lain-lain' ini hehehe)

Sama dengan kelas 1B, kelas 2A1 ini juga punya jendela yang terbuka lebar ke arah koridor. Kalau kelas 1B letaknya di ujung, kelas 2A1 ini kalau dari gerbang utama cukup belok kiri langsung ketemu kelasnya. Dari jendela kelas inilah setiap hari banyak anak-anak kelas lain (paling sering cowok-cowok) yang nongol menyapa anak-anak di kelas kami....Hmmm...aku sih curiganya karena di kelas kami ada Aris ketua gank cowok-cowok yang barangkali mewajibkan anak-anak buahnya melapor setiap hari hehehe...

Banyak kebadelan yang kami lakukan di kelas ini, paling sering ribut pukul-pukul bangku saat jam pelajaran kosong....dulu sih teman-temanku beranggapan sedang latihan drum hihihi.....Kelasku ini kompak banget, apalagi dalam urusan nyontek saat ulangan dan bikin PR....sampai-sampai pernah bikin guru bingung karena satu kelas nilainya sama semua.

Soal setia kawan jangan ditanya lagi....kelasku paling top lah menurutku. Terbukti satu kali saat mata pelajaran agama Islam diadakan praktek shalat berjamaah. Temanku Anton pas kena giliran jadi Imam....semua berjalan lancar kecuali saat berdoa selesai shalat, dia lupa hafalannya. Tapi dasar teman-temanku yang lain pada setia kawan....semua dengan serius kompak bilang "amiiiiin" berkali-kali padahal si Anton gak baca do'a apa-apa hahahaha.......

Lalu naik kelas ke....

Kelas 3A1

Personil kelas 3A1 persis sama dengan kelas 2A1, dulu zaman aku bersekolah di Smansa jurusan Fisik cuma satu kelas...jadi ke kelas tiga pun teman sekelasnya tetap sama. Cuma ada pertukaran pelajar 1 orang siswa dengan SMA 2. Hehe...sebenarnya cuma kebetulan sih...tapi kok ya pas banget Wiski naik kelas tiga pindah ke SMA 2, trus kami juga dapat teman baru dari SMA 2.

Teman baru dari SMA 2 ini langsung top di kelas...terbukti dengan dia langsung terpilih jadi Ketua Kelas. Orangnya memang baik sih, pintar bergaul dan cepat beradaptasi dengan anak-anak di kelasku yang bandel-bandel. Aku juga cukup akrab dengan anak baru sang Ketua Kelas yang namanya Rivi ini....kalau lagi curhat soal cewek.....tampangnya lucu hihihi.....

Dulu aku sebangku bertiga dengan Cici dan Cik Santi di barisan paling depan. Sebenarnya bukan benar-benar sebangku bertiga sih, tapi bangku yang seharusnya cuma berjejer dua-dua kami rubah menjadi jejer tiga biar bisa duduk bertiga. Kebetulan yang dibangku belakang juga mendukung, jadi guru yang sempat protes akhirnya menyerah dan membiarkan ulah kami.

Persis di sebelah bangku kami bertiga, di barisan bangku cowok duduk Oni, Kurnia, Ivan, Budi Mulyawan....empat orang cowok yang bersih dari perilaku 'cabut' dan bolos. Dulu aku sering ngerumpi sama Oni dan Kurnia, dua cowok itu enak diajak ngobrol....apa lagi Oni, perilakunya yang baik dan manis membuatku merasa nyaman buat curhat. Bisa dibilang selama kelas tiga SMA Oni adalah teman cowok yang paling dekat denganku.

Meskipun duduk di barisan paling depan, aku, Cici dan Cik Santi lebih sering ngungsi ke bangku pojok paling belakang dekat jendela yang memang sering banget ditinggal penghuninya. Dari bangku pojok belakang ini lewat jendelanya yang terbuka terlihat view ke arah perpustakaan dan kelas tiga Sos dan tiga Bio....lumayan strategis buat ngecengin cowok-cowok Bio yang keren-keren hehe....

Letak geografis kelas 3A1 dari gerbang utama jalan lurus dulu lalu ketemu gang trus ke kiri....kalau jalan ke kelas ini harus rada sopan dikit karena dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa ketemu guru di tengah perjalanan. Ya...karena letaknya persis bersebelahan dengan ruang guru, lokasi yang kurang strategis menurut anak-anak di kelasku yang suka ribut dan berisik.

Di kelas ini jarang ada anak kelas lain yang nongol....barangkali takut kepergok guru. Ruang gerak buat kabur dari jam pelajaran yang kami istilahkan 'cabut' pun sedikit terbatasi setelah kami pindah ke kelas ini. Tapi teman-temanku tidak kehabisan akal, di saat jam pelajaran berlangsung ada saja yang ijin ke Toilet tapi gak balik-balik lagi ke kelas....lama-lama guru jadi bingung, lho kok kelasnya makin lama makin sepi hihihi.....

Paling sering lagi saat guru lagi menerangkan pelajaran di depan kelas...masuk anak kelas lain yang minta ijin pada sang guru..."Bu/Pak...si A diminta menemui Pak B sekarang" Tanpa curiga sang guru mengijinkan si A keluar kelas menemui guru yang memanggilnya....padahal kami semua tahu itu cuma akal-akalan si A buat kabur dari jam pelajaran hahaha.....maaf ya Pak/Bu Guru...ampuni kebandelan teman-teman saya zaman dulu. Walaupun ada juga sih yang bener-bener dipanggil, tapi sepertinya lebih banyak panggilan palsu dari pada yang asli hihihi......

Dua tahun bersama teman-teman sekelas ini membuat saat harus berpisah jadi terasa berat. Terlalu banyak kenangan yang sudah kami ciptakan bersama. Sebagai acara perpisahan kami jalan-jalan ke Danau Atas - Dana Bawah di Sumatra Barat, itu kali pertama dan terakhir kami sekelas rekreasi bersama-sama. Seperti biasa acaranya berlangsung dengan riang dan gembira...walaupun di hati masing-masing kami semua tahu, kami akan berpisah satu sama lain......
Teman-teman semua...terima kasih atas tiga tahun yang indah bersama kalian. Walaupun mungkin tak akan pernah terulang, tapi aku bersyukur masih menyimpan wajah-wajah bahagia kalian......dan mudah-mudahan canda tawa kalian akan selalu teringat.

posted by Nelya

19 September 2012

Kisahku di SMA


Berbeda dengan teman-temanku yang punya kenangan indah ketika di SMA, bagiku masa SMA adalah masa yang paling berat dalam hidupku, dimana aku harus berjuang keras demi kehidupanku nanti. Aku punya cita-cita tinggi, motto hidupku saat itu ' suatu saat aku harus bisa jadi orang kaya'. Terus terang mottoku ini mungkin terkesan agak sedikit memaksakan diri, tapi memang begitulah kehidupanku saat itu.

Ayahku meninggal dunia ketika aku duduk dikelas dua SMP. Sebelum musibah itu terjadi aku tidak terlalu memikirkan kehidupanku, karena bisa dikatakan saat itu aku mempunyai kehidupan yang sangat menyenangkan, punya orang tua yang bisa mencukupi semua kebutuhanku, punya banyak teman untuk happy- happy selalu, seringkali aku bolos les hanya karena ingin ngumpul sama teman se-geng ku..........

Aku sangat ingat sehari sebelum kepergian Ayahku, beliau menatapku tajam dan dalam, waktu itu aku lagi bermain dengan adikku ( Eko 4th, adikku satu satunya). Aku jadi berfikir panjang, apa maksud dari tatapan itu, sampai keesokan harinya waktu itu hari Jum'at saat Maghrib, Ayahku menghembuskan nafas terakhirnya. Waktu itu aku hanya tertegun diam, tidak tahu harus berbuat apa, tidak ada air mata yang keluar dari mataku, hanya tatapan beliau kepadaku yang masih terus teringat. Setelah aku naik kelas 3 SMP, aku baru mengerti apa maksud tatapan ayahku pada saat saat terakhir hidupnya, 'aku harus berjuang untuk hidupku dan aku harus bertanggung jawab untuk adikku'. Mulai saat itu aku mulai berkonsentrasi pada sekolahku.

Bicara tentang kisah cintaku, sebenarnya dari kelas satu SMP aku sudah ada rasa suka pada seseorang di kelasku, begitu juga ketika aku duduk di kelas satu SMA, aku juga punya rasa suka sama teman sekelasku. Tapi sayangnya dia tidak punya nyali untuk berhadapan denganku, yang akhirnya dia 'nembak'setelah minum beberapa..... Aromanya sangat jelas waktu itu, karena posisiku tepat didepannya, akhirnya aku urungkan niatku untuk punya pacar, biarlah..... Aku bisa kok ngejalanin semua ini sendiri,toh dia belum tentu jodohku.......

" Kisah ku di SMA "

Hari terus berganti........, aku menyadari klo sebenarnya keinginanku untuk punya kekasih hanyalah sekedar luapan emosi sesaat karena ada rasa iri terhadap orang disekitarku yang dengan mudahnya mendapatkan cowok (dalam hati aku berkata, apa sih kelebihan mereka sehingga aku jadi berbeda??)

Sampai pada saat itu ada celah yang terbuka antara aku dan Robb-ku, aku mulai menikmati sholatku, yang sebelumnya aku suka bolos bahkan terpaksa menjalankannya, aku membiasakan diri untuk bangun tengah malam untuk sujud pada-Nya,setelah itu aku belajar dan tidur kembali untuk bangun sebelum subuh.

Aku jadi menikmati hari-hariku, ke sekolah terasa menyenangkan sekali, apalagi aku jadi orang yg pertama kali buka pintu, menunggu dan menyapa teman-teman yang baru datang terasa menyenangkan sekali.

Jadwalku padat, sepulang sekolah aku mengerjakan semua tugasku di rumah setelah itu aku pergi latihan paskibra, pramuka dan les bahasa inggris, capek memang tapi aku sangat menikmatinya.

Sudah saatnya kenaikan kelas, aku memilih untuk begabung dikelas ilmu sosial, ternyata pilihanku menjadi kontradiktif dengan pilihan para guru, yang menurut mereka aku lebih cocok dikelas IPA. Sebenarnya aku sangat ingin jadi dokter, tapi aku sadar hal itu tidak mungkin dengan kondisi keuanganku saat itu, tapi kalau dilihat dari nilai IPA ku yang jauh di atas rata-rata dan di bandingkan dengan nilai sosialku yang hanya sedikit diatas rata-rata aku jadi berkali- kali di introgasi oleh para guru yang waktu itu sangat kecewa dengan pilihanku. Tapi tekatku sudah bulat,aku bergabung di kelas sos1, semester pertama aku jalani dengan sangat berat, aku sempat kewalahan karena banyak sekali hapalan, tapi Alhamdulillah ada beberapa mata pelajaran hitungan yang menyelamatkanku, peringkat kelasku TURUN aku jadi sedikit nervous tapi semua harus aku hadapi karena ini adalah pilihanku.

Setiap malam selesai ibadah,aku merenung mencoba memikirkan tentang hal yang harus aku lakukan untuk masa depanku, aku tidak mau terkurung di Kerinci selamanya (aku suka Kerinci,tapi aku tidak mau menjadikannya tempat tinggalku sampai hari tuaku, kalau untuk pulang sesekali aku sangat suka karena setelah tinggal di beberapa kota di Indonesia, hanya Kerinci yang ada di hati ku). Aku mulai bercita cita untuk tidak menetap di Kerinci, tidak bekerja di Kerinci apalagi menikah dengan orang Kerinci atau pun seseorang yang menetap di Kerinci.

Disela aktifitasku yang padat aku menyempatkan untuk bikin usaha kecil-kecilan, aku jual kerupuk pedas, sebagian kujual di sekolah dan sebagian aku titip di warung dekat rumahku, penghasilanku lumayan, semuanya aku tabung di Bank. Waktu itu aku seperti hidup sebagai gadis pemimpi, semua aku jalani dengangembira.

Ternyata gaya hidupku membuat aku menjadi dijauhi teman sekelasku,bukan karena aku sombong tapi menurutku mereka tidak tau tentang apa yang terjadi dalam hidupku. Terasa pedih sekali ketika mendengar dan tahu kalau selama ini teman sekelasku sangat membenciku, padahal bagiku adalah hal terindah karena mengenal mereka, tapi aku yakin suatu saat Allah akan membukakan hati mereka untukku.

Naik ke kelas 3, nilaiku sudah mulai meningkat, akhirnya aku bisa menyesuaikan diri dengan pelajaran ilmu sosial, bahkan aku jadi sangat tertarik dengan mata pelajaran akutansi, setiap tengah malam aku selalu berlatih cepat mengerjakannya, Alhamdulillah aku berhasil mengerjakan neraca lajur dalam waktu 30 menit yang mana rata-rata temanku mengerjakannya dalam waktu 2 jam atau lebih. Guru-guru banyak yang menyemangatiku dan mereka banyak yang memperhatikan kemajuanku, begitu juga teman sekelasku sekarang sudah sayang padaku karena sering aku kasih contekan hi..hi...

Anehnya selesai bermasalah dengan teman sekelas kini aku dihadapkan dengan masalah yang lebih besar yang datang dari teman-teman kelas lain. Setiap kali ada rapat antara ketua kelas untuk pemilihan senat atau Dewan UKM (maaf aku lupa istilahnya), aku gak pernah diikut sertakan padahal aku kan ketua kelas, dan lucunya baru kemaren ini aku tahu lewat FB ketua UKM waktu di SMA. Memang aku adalah satu-satunya ketua kelas wanita saat itu,barangkali itulah yang membuatnya berbeda.........

Sampailah di penghujung masa SMA, waktu itu ada rapat semua pengurus kelas, ada seorang teman dari kelas Bio yang mengusulkan padaku untuk memakai uang koperasi untuk biaya perpisahan,karena suaranya kecil maka aku menjadi penyambung ide temanku itu, waktu itu semua setuju. Tapi aku dikejutkan dengan panggilan salah seorang guru,aku di introgasi di tuduh telah menjadi PROVOKATOR para siswa untuk menentang dewan koperasi yang waktu itu di pegang oleh beberapa orang guru, dalam hati aku berfikir “ Kok jadi sericuh ini? Bukankah siswa yang sudah tamat memang berhak untuk mengambil kembali uang koperasi mereka? Lalu kenapa sekarang aku jadi tertuduh? Bukanya ini keputusan bersama?”

Belakangan aku tahu kalau ada beberapa ketua kelas lain yang menghadap para guru dan nota bene menjadikanku sebagai siswa pemberi ide dan memprofokasi semua siswa untuk menuntut pengembalian uang koperasi. Aku KECEWA bahkan tidak bisa aku terima sama sekali dengan nalarku, “Kok ada cowok yang bisa ngomong begitu ya??” Sampai sekarang aku masih menyimpan pertanyaan itu dan akhirnya bisa aku tuangkan disini.

Tapi aku sangat berterima kasih dengan teman sekelasku yang selalu bersama-sama mendukungku, bahkan ikut mogok belajar karena tidak rela atas perlakuan dewan guru terhadapku.

Semua teman-temanku di 3 Sos1 baik-baik dan lucu-lucu, setiap hari ada saja tingkah mereka yg bikin aku ketawa, setiap hari terasa ceria dan menyenangkan, bahkan kalau mau disamain. ........kaya OVJ zaman sekarang, Barangkali kalau mereka ikut audisi pelawak. ....hmmm menurutku mereka bisa, ha..ha.......

Menjadi ketua kelas di 3 Sos1 sebenarnya gampang-gampang susah, susahnya......; kalau pagi di absen ada (hadir), tapi kalau dicari guru mereka pada gak ada, nah kalau gampangnya..... ; tinggal nyari di kantin.....pasti ada ha....ha....

Trus kalau setiap bulannya aku harus mikir panjang gimana cara mengurangin jumlah huruf a(alpha) di absen karena kasihan sama mereka....... ada beberapa orang yang suka nyogok aku (dibeliin bakso sama es campur) biar aku mau ngurangin jumlah alphanya, hmmmmm.....aku lupa waktu itu diterima apa ditolak ya?? (swear....aku benar benar gak ingat, bukannya untuk mengaburkan kalau aku punya bakat.....hi...hi..).
Ada lagi yang suka ngasih aku kue (thanks Eka), hampir setiap hari Eka ngasih aku dua kue, tapi kue itu gak aku makan melainkan aku bawa pulang untuk ku hadiahkan buat adik kesayanganku yang waktu itu baru kelas dua SD. Ada kalanya aku nyicip sedikit tapi aku lebih sayang adikku, jadi aku selalu hadiahkan kue-kue itu untuknya.

Tanpa terasa sudah sampai di penghujung pendidikanku bersekolah di SMA Negeri 1 Sungai Penuh, di hari perpisahan aku sengaja terlambat datang karena waktu itu di toko lagi rame pembeli, jadi aku menyempatkan diri membantu Ibu dan kakakku di toko dan sekitar jam 10 pagi baru aku ke sekolah. Waktu itu seperti biasa aku selalu semangat untuk melangkahkan kakiku kesekolah. Sesampainya di sekolah ternyata acara sudah lama dimulai, aku berjalan memasuki gerbang, waktu itu aku langsung bertemu barisan guru yang sedang duduk mengikuti acara, aku minta permisi karena harus melewati mereka dulu untuk sampai ke posisi teman-temanku.

Saat itu aku KAGET semua guru yang aku lewati menyalami dan mengucapkan 'selamat' Bulu romaku jadi merinding ( bukan karena takut hantu ya....), aku jadi bertanya dalam hati ' bukannya pengumuman kelulusan belum di umumkan??', Ketika sampai di depan Pak Bungkarman, beliau memberitahuku kalau ternyata aku lulus dan diterima menjadi siswa undangan di UGM untuk jurusan Ekonomi. Terus terang waktu itu rasanya mau pingsan, lututku rasanya mau lepas, aku nggak tahan menahan air mata, sambil menangis aku selesaikan menyalami semua guru dan beberapa temanku. 

Setelah itu aku langsung pergi ke belakang ( ke samping labor kimia dekat mushola ) disana aku nangis sendirian. Sebenarnya aku senang karena bisa lulus dan di terima di UGM, dan itu memang cita citaku semenjak dulu, tapi........... itu tidak mungkin bagiku, bagaimana mungkin aku bisa kesana...........
Aku berusaha mengendalikan emosiku dan aku kembali bergabung dengan teman temanku untuk menyelesaikan acara perpisahan saat itu.

Pulang sekolah seperti biasa aku ke toko bantuin Ibu dan kakakku, aku gak tahu harus ngomong apa, tapi akhirnya aku beranikan diri untuk ngasih tau perihal kelulusanku. Ibuku hanya bisa mendengarkan tanpa bisa menjanjikan sesuatu untukku........ saat itu perasaanku sangat sedih sekali, karena aku ingin sekali menjadi orang yg sukses dan memberikan sesuatu yg berharga untuk orang tuaku, dan menjadikan adikku orang yg sukses dimasa depannya nanti.
Malam hari aku tetap mekukan ibadah dengan lebih mendekatkan diriku dengan Allah, aku berdoa meminta jalan keluar yg lebih baik, karena aku percaya Robb ku lebih tau apa yang terbaik untukku.

Besoknya terpikir olehku untuk menjadi TKW, aku pikir setelah jadi TKW aku bisa mengumpulkan uang untuk biaya kuliah ku. Lalu aku pergi ke DEPNAKER untuk nyari tau gimana caranya supaya bisa jadi TKW, petugas disana nyaranin aku untuk ke lembaga yang sudah bekerjasama dengan Depnaker, aku langsung ke lembaga itu yang waktu itu lokasinya tidak begitu jauh dari rumahku. Di sana aku mendapat informasi kalau aku harus nyediain uang 500 ribu, alamak........aku bingung lagi, bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu??

Beberapa hari kemudian sampailah pada acara pengumuman kelulusan, seperti biasanya ada ceremony semprot-semprot tinta dan bikin tanda tangan dibaju sekolah. Kegiatan itu hanya aku nikmati dari jauh, aku berdiri di depan kelas 1D bersama beberapa orang teman yang tidak mau ikut corat-coret. Aku masih saja berpikir keras tentang langkah apa yang harus aku lakukan. Pernah juga terpikir olehku untuk meminjam uang sama orang kaya asal kampungku, tapi beliau menetap di Jakarta, bagaimana aku kesana?? Uang tabunganku kan nggak seberapa. 

Saat itu ada Medy didekatku, (Nelya, Medy dan aku adalah siswa yang lulus dan diterima sebagai siswa undangan di UGM saat itu), aku coba nanya ke Medy berapa minimal dia bawa uang untuk pergi ke Jogja, waktu itu medy bilang 'minimal 1 juta Mel, karena kita baru pertama dan banyak hal yang harus dipersiapkan', HAH.......1 juta, dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu..................Wah saat itu air mataku langsung ngucur, aku agak menjauh dari teman-temanku biar gak ada yg liat aku nangis. Tapi ternyata Eka melihatku dan langsung menghampiriku, “Mel kenapa nangis? Ada apa? Ayo cerita sama Eka”, Begitulah Eka..... dia adalah teman yang penuh perhatian (thanks a lot, Ka). Karena bagiku aku sudah gak bisa nahan lagi masalahku, akhirnya aku cerita semuanya sama Eka, kalau aku gak mungkin ke Jogja karena tabunganku gak cukup.

Beberapa hari setelah itu ketika mau bikin cap jempol untuk NEM dan STTB bapak Kepala Sekolah menyampaikan satu lagi berita duka bagiku ' aku lulus dan diterima di UNAND sebagai siswa undangan', huh...... ini benar benar masalah besar bagiku, bagaimana mungkin aku bisa lulus untuk kedua pilihanku?? Seandainya saja aku nggak lulus disana semua ini tidak akan menjadi seberat ini. Pulang sekolah kuayunkan kakiku dengan langkah gontai, kakiku serasa tidak menyentuh tanah, hhhhhh....saat itu aku serasa putus asa, ada pertanyaan besar di diriku 'AKU HARUS BAGAIMANA?'

Kebetulan Ibuku lagi dirumah, aku langsung nangis sama beliau, aku benar benar nggak tau harus gimana lagi.
Keesokan harinya aku nggak ke sekolah, seperti biasanya aku ngurus adikku yang mau ke sekolah, kemudian aku masak kerupuk daganganku. Pas selesai masak waktu itu belum terlalu siang, Eka datang kerumahku nanyain kenapa aku tadi nggak ke sekolah, dia mengeluarkan amplop dan kertas yg berisi nama-nama, “Mel, Eka dan teman teman dan para guru berharap uang ini bisa membantu Imel untuk bisa melanjutkan kuliah”. Oh Eka......... aku saat itu benar benar nggak tau harus ngomong apa, aku benar-benar berterima kasih bahkan sampai sekarang kertas yang berisi nama-nama itu aku simpan untuk menjadi kenanganku sampai nanti, (sekali lagi thanks ya Ka).

Aku ambil tabunganku, ditambahkan dengan uang sumbangan itu aku sudah pegang uang sekitar 400ribu, aku sangat senang, aku langsung sampaikan maksudku pada Ibuku bahwa sudah bulat tekatku untuk kuliah, tapi sepertinya aku ambil yang di Unand saja mengingat jumlah uang yang kupunya. Alhamdulillah salah satu kakak laki lakiku (Da Hen) terbuka hatinya, dia nambahin 200 ribu, dan dia janji mau bantu uang kuliahku, alhamdulillah.

Akhirnya pada waktunya, aku berangkat ke Padang waktu itu barengan sama teman SD ku yang mau ikut test UMPTN, kakakku ,ibuku dan adikku melepasku. Di dalam perjalanan aku berkhayal tentang sebuah mimpi besar yang ingin aku wujudkan. Semalaman aku nggak tidur, aku selalu melongokkan mataku keluar menatap bintang- bintang yang bersinar, sepertinya mereka tau apa yang aku pikirkan.

Alhamdulillah Bu Admin, akhirnya tulisan ini selesai juga, sebenarnya sejak lama ingin nulis tapi berat rasanya untuk mengingat kembali semua kejadian yang telah lalu


posted by Emilia Susanti

13 September 2012

"A Day Without Laughter Is A Day Wasted" - Charlie Chaplin.....


Laughing for no reason is not healthy……that why I need this group for laughing… (quote by Nelya Ervina)

Saya suka tertawa.....tertawa membuat saya merasa plong dan menjalani hari tanpa beban....Kalau ada diantara kalian yang pada masa lalu pernah berteman dekat dengan saya pasti tahu kalau cara saya tertawa bisa dibilang tidak ada kalem-kalemnya sama sekali. Sebagai anak perempuan yang kadang kala dituntut untuk kalem, saya cukup malu-maluin kalau tertawa hehehe.....

Tapi walaupun begitu bukan berarti selera humor saya rendah lho. Terbukti kadang saya bisa nonton film komedi dengan ekspresi cemberut. Ya...lelucon yang terlalu dipaksakan seringkali membuat saya tidak bisa tertawa, malah kadang membuat saya bosan dan jengkel.

Di masa lalu.... saya punya teman-teman SMA yang lucu-lucu. Setelah saya pikir-pikir mungkin itulah awalnya saya mulai suka tertawa. Teman-teman saya konyol semua, ada-ada saja tingkah polah mereka yang membuat saya tertawa. Berteman dengan mereka membuat saya merasa berada dalam rombongan lenong...tiada hari tanpa tawa.

Dimasa sekarang kesibukan pekerjaan kadang kala membuat saya tidak sempat untuk tertawa. Selain itu saya juga tidak suka tertawa apabila tidak ada hal lucu yang saya anggap pantas untuk ditertawakan. Karena seperti yang saya kutip diatas....tidak sehat bila tertawa tanpa alasan, padahal untuk menjadi tetap sehat saya harus tetap tertawa....jadi saya butuh grup ini sebagai alasan saya untuk tetap tertawa.

Seperti kata Charlie Chaplin " sebuah hari tanpa tawa adalah hari yang sia-sia".

Jadi teman-teman....terima kasih selama ini telah membuat saya tetap tertawa....


posted by Nelya

14 April 2012

You can't change your past, but you can let it go and start your future

Tak banyak yang bisa aku ceritakan di sini, sadar diri aku bukanlah Shakespere yang bisa menguntai kata indah, dan bukan juga Sang Phropet Khalil Gibran yang puitis. Aku hanyalah seorang 'Rino' dengan segala keterbatasan dan. kelebihannya.

Bercerita tentang kisah masa laluku dengan beberapa wanita yang pernah mengisi fase kehidupanku, mereka semua adalah bidadari-bidadari terindah di masa itu yang hadir di hati ini. Waktu itu aku masih belia, dengan segala ke-Aku-an yang besar. Hati ini terlalu luas tuk menampung kasih sayang yang tulus berbalut kasihan dari bidadari-bidadari yang pernah singgah.

Sebenarnya tak pernah terlintas tuk menancapkan paku memberikan goresan yang dalam pada masing-masing hati yang pernah aku singgahi. Tapi kala itu jiwa ini begitu belia, masih mencari-cari arti cinta sebenarnya (padahal sesungguhnya cinta itu ada di dekat ketulusan).

Terlahir dengan wajah, pergaulan, serta kehidupan sosial yang lumayan, membuat aku selalu yakin bahwa apa yang aku inginkan pasti bisa aku dapatkan, terutama masalah wanita. Walaupun pada dasarnya yang dulu aku anggap perasaan cinta itu selalu datang dan pergi tanpa disadari kehadirannya, hikz..hikz

Waktu itu usiaku begitu mudanya, masih sangat hijau, aku belum bisa mengartikan dan membedakan antara rasa cinta, sayang, indahnya berteman dll. Begitu merasa ada teman wanita yang menurutku indah dipandang langsung aku tembak, diterima untung.....ditolak coba lagi!!

Tapi....kalau saja aku boleh membalikkan waktu yang berlalu, ingin rasanyo cuma mengenal satu cinta, cuma mengenal satu rasa sayang, tak ingin berbagi!! Too Much Love will kill you!!

Aku ingin berbagi pengalaman pribadiku pada kalian, aku pernah menjalankan salah satu saran/ide yang pernah aku baca pada buku Chicken Soup. Pernah tidak kalian mencoba meancapkan paku sedalam-dalamnya pada sebatang pohon? Kalian tancapkan satu paku atas nama setiap nama orang yang pernah mengisi relung hati kalian, yang barangkali tanpa sengaja pernah tersakiti dan terlukai.

Aku pribadi pernah menancapkan 14 paku untuk masing-masing bidadari yang pernah singgah di hatiku. Walaupun paku tersebut telah aku cabut dari pohon tersebut, tapi masih saja berbekas, tidak bisa hilang!!

Permintaan maaf yang kadang tak pernah terucap acap kali ada di dasar sanubariku. Karena sesungguhnya bagiku semua bidadari yang pernah singgah, memiliki tempat khusus dihati ini. Mereka selalu mengisi ruang yang berbeda dalam hatiku, dengan segala pesona yang tertinggal. Tiada niat melukai hati tuk mendapatkan yg semu. Sejujurnya hati ini juga terluka saat meninggalkannya. Waktu muda waktunya mengemukakan Ego, waktu itu batin dan jiwa ini belum tertempa dengan baik tuk menghadapi kerikil serta badai yang menghadang. Karena itu aku selalu memilih jalan pintas "ga cocok, ya ga jodoh..... ya putus!!!!". Malu kalau aku ingat sifat kekanak-kanakanku di masa lalu.

Tapi masa lalu itu tidak akan pernah aku lupakan, ternyata pengalaman di masa lalu banyak hikmahnya sekarang setelah aku menjalani kehidupan berumah tangga. Tak ada lagi niat untuk melirik wanita lain selain Istri, karena sudah tidak ada gunanya lagi. Masa mudaku aku malang melintang dengan kisah asmara. Mulai dari yang cantik, sexy, kaya, pintar....kini niatku hanya ingin "Mencintai Istri dengan segala kekurangannya (kalau dari kelebihannya itu sudah kaji manurun).

Oke All.....itulah history yang menguras batin....hati...waktu....energi dan materi!!!


Posted by Febrino Satria Utama

12 April 2012

Cerita Lalu

Mungkin aku termasuk salah satu orang yang kurang beruntung dibandingkan dengan teman-teman lainnya yang dimana semasa SMA dulu mereka bisa menceritakan kenangan yang indah-indah. Namun aku cukup bersyukur walau kenang-kenangan itu tak seindah mereka, paling tidak aku juga pernah merasakan Gita Cinta SMA.

Pertama masuk SMAN 1, aku duduk dikelas 1C. Aku senang karena di lokal itu banyak juga teman-teman yang sebelumnya berasal dari SMP yang sama denganku, sehingga aku tidak begitu sulit untuk beradaptasi dengan teman-teman baru. Suasana sekolah baru bisa dibilang dulu benar-benar aku nikmati.

Sampai pada suatu hari ada kejadian yang merubah hari-hariku yang aku sendiri gak tau kenapa aku bisa datang pagi sekali (kebiasaan yang pada hari-hari sebelumnya belum pernah aku lakukan) dimana teman-teman belum ada yang datang. Karena sekolah lagi sepi, maka aku duduk-duduk di pintu kelas sambil menunggu teman-teman datang. Tak lama kemudian dari arah pintu masuk aku melihat seorang teman perempuan yang datang, dengan tas di sandang dan sepatu tingginya, berjalan menuju kearah ku. Pas sampai di depan kelas 1C aku coba-coba menegurnya, "Pagiii....lokal satu 1A ya?", padahal aku sudah tau kalau dia lokal 1B. Dia hanya menjawab dengan senyuman sambil menggelengkan kepalanya.

Mulai dari kejadian itu aku selalu datang pagi dengan harapan bisa tertemu dan mendapatkan senyum manisnya lagi, dan berharap bisa ajak bicara...namun aku gak pernah lagi mendapat kesempatan itu. Perasaan memang tak pernah bisa di pungkiri, hari ke hari rasa suka itu bertambah dan aku secara diam-diam mulai mencari tau biodatanya, tapi karena aku tidak begitu merasa pede jadi tidak begitu banyak yang aku tau tentangnya (ka batanyo jo kawan-kawan wak malu....). Hari-hari terus berganti namun aku tak pernah mendapatkan dia lagi sendirian, selalu saja dia bersama dengan teman-temannya.

Kelas 2 aku duduk di kelas SOS1, secara perlahan rasa itu mulai pudar karena aku merasa tak mungkin bisa mendapatkan dia. Aku mulai asyik dengan teman-teman baru...dan aku sudah mulai kenal dengan prilaku bandel seperti cabut, merokok, main kartu dll, sehingga untuk dekat dengan teman-teman perempuan sangat sedikit sekali kesempatannya.

Mungkin karena prihatinnya teman-temanku dengan kenakalan-kenakalanku tersebut, sampai-sampai aku di comblangin dengan teman selokal, sebenarnya aku gak begitu tertarik karna yang ada dibenakku cabut...cabut...cabut. Tapi berkat gigihnya teman-teman selokal, akhirnya waktu kelas 3 SOS 1 aku terima juga cewek yang di comblangin denganku tersebut. Akupun mulai menjalani hari-hari dengannya sampai dengan tamat SMA....


Posted by Suzarminto

05 April 2012

Cerita Lalu Oni

Berikut aku ingin ceritakan sekilas kenanganku tentang masa remajaku, masa penuh kenangan manis dan indah, juga masa pertama kali mengenal rasa suka terhadap lawan jenis.

Sebenarnya waktu duduk di kelas satu SMP aku sudah merasakan apa itu cinta, walaupun kata orang cinta waktu SMP biasanya cuma cinta monyet, tapi rasa sukaku sempat aku nyatakan pada teman wanitaku yang aku sukai itu. Tapi cinta dan sayangku bertepuk sebelah tangan, memang wanita yang ku sayang dan ku cinta bertameng baja, sudah banyak laki-laki ditolaknya, mungkin aku yang kesekian kalinya......yaaa... mungkin saat itu memang belum saatnya aku merasakan menjalin kisah cinta seperti orang-orang lain.

Setelah tamat SMP, aku diterima di Smansa, sebenarnya orang tuaku menyuruh aku masuk SMK/STM (wow sesuatu banget....), tapi aku menolak karena aku merasa bersekolah di STM tidak sesuai dengan karakter diriku. Sempat aku sedikit bersitegang dengan orang tuaku, karena aku tetap pada keinginanku semula yaitu masuk Smansa. Saat itu aku beralasan pada orang tuaku.....kenapa kok aku ga boleh masuk Smansa? Masa udah susah-susah belajar nyari nilai bagus biar bisa masuk SMA favorite, malah disuruh masuk STM...ga banget gitu..

Akhirnya orang tuaku mengalah, aku bisa masuk juga di Smansa. Pertama di Ospek aku kena dikerjain langsung sama kakak senior, disuruh nyanyi.... tapi gak apa-apalah dari pada dikerjain yang lebih parah. Kelas satu lokalku di kelas 1C, bareng Cik Santi, Imon, Anton, Oka, Lusi, Roni Riko, Adhe, Adek Busyri, Ilin, dll....banyak yang aku sudah lupa namanya (ingatanku ga setajam Bu Admin yang tau dan hapal semua teman sekelasnya dulu di 1B hehehe....)

Di kelas 1C ini banyaklah teman yang asyik, begitu juga di kelas lain terkhusus kelas 1B....Love storyku pada seorang gadis berawal pada pintu kelas penghubung kelasku dengan kelas sebelah yaitu kelas 1B. Pintu itu punya lubang yang cukup besar, sehingga dari kelasku bisa memandang tembus kekelas 1B. Aku ingat waktu kelas 1B sedang ulangan Ekonomi, yang ngajar waktu itu Ibu Emi kalau ga salah, kebetulan di kelasku lagi ga ada guru, waktu itulah aku pertama kali mulai iseng mengintip ke kelas 1B. Di sana aku curi-curi pandang sama seorang cewek 1B yang manis, sederhana, pendiam, pintar, wah ga tau dech gimana lagi mengungkapkan rasa kagumku padanya.....

Setiap pagi atau pulang sekolah, sengaja aku sempatkan diri berdiri di depan pintu kelasku, karena untuk masuk ke kelas 1B harus melewati kelasku terlebih dahulu. Aku berharap bisa melihat dia lewat depan kelasku. Aku hanya berani memandanginya tanpa menyapa. Biasanya dia hanya tertunduk, mungkin karena dia tidak suka karena aku orangnya terkenal tukang ribut, atau bisa juga karena sebagian teman-teman juga sudah tau walaupun cuma sepintas.

Akhirnya dia tau aku naksir dia, tapi ya mungkin karena masih sama-sama anak baru belum terlalu kenal, kayaknya dia marah..tapi ya udah lah..yang penting aku suka.....itu pun sudah cukup buatku.


Posted by Jonni

04 April 2012

Hikayat Ishan dan Empat Pemuda

Sebuah kisah tentang persahabatan dan cintaku di usia muda berikut ini akan aku bagi dengan kalian. Sedikit kesulitan juga mengingat alur ceritanya, maklum...udah lama. Hmm...awal kejadiannya saat aku liburan semester, pulang kampung...ceritanya nyari-nyari teman nongkronglah, ga tau gimana tau-tau ketemu seorang pemuda teman SMA dulu. Ngobrol-ngobrol...ngalor-ngidul...si pemuda ini ngajakin mendaki Gunung Kerinci. Aaahh...waktu itu aku sendiri ga yakin bisa ikut...secara Emak gw orang paling galak sedunia...ga boleh gaul ama cowok, hehehe....

Tapi dalam hati kecilku....besar sekali keinginan untuk bisa ikut, karena suka iri juga sama teman-teman yang udah bisa berhasil menaklukkan Gunung Kerinci...sepertinya asyik juga. Tapi waktu itu aku tetap masih takut minta izin sama ortu. Tapi setelah aku pikir-pikir, dari pada menyerah sebelum berjuang akhirnya aku beraniin diri minta izin..., eeeh...gak taunya dapat izin dengan syarat harus bisa jaga diri....Aku malah bingung juga kok malah di izinkan ya? Sempat perang batin juga jadinya karena gak PD dengan kemampuan diri apakah bisa berhasil naik gunung ato gak karena merasa punya fisik yang lemah.

Tapi....pemuda temanku tadi memberi support yang membuat PD ini bangkit, di tambah dengar kabar kalo yang ikut itu ada teman-teman yang lain juga .Waah..rame donk kalo gitu, ada tiga orang pemuda lainnya yang merupakan teman-teman akrab si pemuda yang mengajakku tadi. Dan dengar-dengar salah satunya cowok cool yang terkenal gak mau tau urusan orang.

Akhirnya..kami mepersiapkan diri secara spontan, karena sebelumnya gak nyangka aku bisa ikut. Yaaach...akhirnya dapat petunjuk singkat dari teman-teman, ya...aku seadanya aja berangkat, persiapan lainnya disiapkan oleh mereka berempat. Aku percaya sama mereka bahwa mereka akan menjagaku sebaik mungkin, karena aku pernah baca di cerpen Anita Cemerlang bahwa jiwa-jiwa para pendaki...adalah jiwa-jiwa "Malaikat". Aku serahkan nyawaku sama mereka.

Dari perjalanan SPN - K. Aro...dalam mobil aku di beri bekal materi singkat. Waaah...mulai terasa asyik juga deket dengan mereka...sudah mulai ada chemistry nya antara kami berlima. Pendakian di mulai dengan ritual wajib yaitu berdoa...aku berdoa dalam hati, semoga kami diberi kemudahan dan aku harus berhasil sampai ke puncak, karena inilah kesempatan yang gak boleh disia-siakan, mumpung Emak gw kasih izin......xixixi

Mulailah aku menikmati perjalanan yang belum begitu banyak rintangan, aku mulai mempelajari tabiat mereka berempat.

Pemuda yang ngajakin aku naik gunung biar gak bingung aku sebut pemuda pertama ya.....dia type cowok yang sangat melindungi...betul-betul care banget. Mungkin karena pencetus ide ngajakin aku mendaki dari dia.....jadi tanggung jawab yang berat ada di pemuda pertama ini. Aku jadi semakin nyaman...enjoy...merasa sangat diperhatikan.

Pemuda kedua....karakternya kurang lebih sama dengan pemuda pertama....tapi mungkin karena belum begitu dekat, komunikasiku masih belum begitu terbuka dengannya, masih kaku...tapi lambat laun semua cair karena situasi yang kami rasakan di awal-awal perjalanan...Pemuda kedua sangat baik...care...orangnya tulus.

Kalo pemuda ketiga...dia selalu berusaha menghidupkan suasana, orangnya rame...lucu...gemesin..kocak, aku sangat terhibur.

Pemuda keempat alias si cowok cool....karena suaranya bagus....selalu bernyanyi di setiap kesempatan. Sampe saat ini kalo dengar lagu Galang Rambu Anarki yang judulnya Kasih Jangan Pergi, hatiku langsung bergetar hebat...karena lagu itu yang menemani perjalanan kami saat itu...Pemuda keempat memang cool...selalu "berbahasa" pake lagu...gak banyak ngomong..tapi aku nyaman ada di deket pemuda keempat.

Komunikasi kami satu sama lain mulai terbentuk, hubungan emosional satu dan lainnya terbangun dengan kokoh...kami seolah menjadi satu kesatuan yang saling menguatkan.

Di saat aku mulai keliatan letih...mereka bergantian menghibur serta menyemangati. Awal-awalnya aku agak risih dengan tradisi minum 1 botol rame-rame, namun..semua prasangkaku hilang...karena aku harus ingat bahwa kami satu kesatuan...bukan siapa-siapa lagi...nyawa kami bergantung satu sama lainnya. Yo weeesss...akhirnya aku minum pake botol itu juga......pelajaran baru dari mereka.

Capek...dahaga...gak terlalu dirasakan, kerena sepanjang jalan mereka gantian ngoceh, nyanyi, manubo kawan. Mereka bukan lagi sekedar teman tapi lebih seperti saudara. Kesempatan itu kami pakai untuk berbagi pengalaman hidup...aku pun gak curiga kalo mereka juga ngorek-ngorek pribadiku...nanya pacar misalnya, hhhmm.

Sepanjang jalan aku di kasih tau tentang istilah-istilah pendakian..misalnya 'bonus' yang berarti jalanan yang datar...shelter yaitu tempat peristirahatan, dllnya..

Di shelter dua kami istirahat sejenak...makan dan minum. Karena aku gak bisa masak (buka rahasia neh)...semua mereka yang nyiapin...aku tinggal makan dan minum. Mereka gantian memberi perhatian, dengan kondisi dan fisikku hal itu masih aku anggap wajar, mungkin begitulah adab sebagai pendaki pikirku, maklum...masih pemula.

Mereka gak terlalu memaksakan perjalanan, menyesuaikan dengan kondisiku, awalnya masih canggung menerima pertolongan seperti jabat tangan...tapi apa boleh buat, tanpa genggaman tangan mereka aku bisa jatuh..terpeleset...gak bisa nanjak karena licin. Inilah pelajaran kedua yang aku dapatkan, hidup itu kita juga perlu pertolongan orang lain.

Aku bisa menilai, bahwa mereka orang-orang yang benar-benar baik...mereka mau berkorban untuk teman. Aku kedinginan...pemuda kedua yang minjemin sarung tangannya (thanks ya pemuda kedua...berkat sarung tangannya tanganku jadi hangat. Karena pake kemeja, leherku kena angin...pemuda ketiga yang ngorbanin slayernya untuk ngiket leherku biar hangat juga. Pemuda pertama selalu menuntun aku sepanjang perjalanan, sementara pemuda keempat setia menghibur dengan nyanyiannya. Waaah pokoknya aku wanita yang beruntung ada di tengah-tengah mereka.

Perjalanan santai, tapi target harus tercapai...kami harus bisa nyampe dan istirahat sebentar (tidur) untuk bisa sampe di puncak saat pagi. Aku mulai lelah, kondisi fisik mulai menurun...ngantuk..capek...campur aduklah rasanya...tapi gak sedikitpun aku menyesal ikut mendaki, walaupun saat itu terbayang kasur di rumah plus selimut hangat.

Aku mulai merasa kedinginan...karena pakaianku bukan selayaknya pakaian pendaki, jadi dinginnya mulai menusuk tulang, jari-jari kaki mulai dingin dan kaku (lembab..karena cuma pake sepatu kets biasa). Dingiiiiiin sekali rasanya karena kami sudah berada di ketinggian yang sudah gak ada pohon-pohon tinggi lagi. Shelter tiga....di sinilah kami sepakat untuk mendirikan tenda, istirahat sejenak mengumpulkan energi untuk pendakian ke puncak saat subuh nanti.

Lagi-lagi aku bingung, mikir....gimana tidurnya...? Sempit....akhirnya mereka menyakinkan bahwa inilah yang terbaik untuk saat itu, harus tidur...posisi di tengah-tengah...biar gak kedinginan. Mau gak mau ya....hehehe...bobok dengan susunan mpet-mpetan seperti sarden. Lagi-lagi di hadapkan dengan situasi sulit...secara gw cewek...boboknya di tengah-tengah cowok bo' !!!

Lagi-lagi mereka berupaya untuk memberikan bantuan, karena kondisiku benar-benar kedinginan, kaus kaki basah...akhirnya pemuda kedua lagi-lagi ngorbanin sarungnya buat selimutku. Disinilah aku merasa mereka berperan penting menjaga kondisiku. Aku buang pikiran jelek jauh-jauh karena mungkin itu yang terbaik di saat itu. Pemuda pertama dan pemuda kedua menjaga aku yang tertidur. Pemuda ketiga ngorok. Pemuda keempat berjaga-jaga sambil sibuk memeriksa persediaan kami dan menyiapkan sesuatu yang hangat untuk kami makan dan minum.

Setelah istirahatnya terasa cukup, mulailah kami mempersiapkan diri untuk pendakian menuju puncak. Disini aku dikasih tau kalo medannya susah, jadi harap waspada dan saling berpengangan..jangan berjauhan satu dan lainnya. Sebagai wanita mulai timbul rasa di lindungi dan dijaga oleh pemuda-pemuda cakep itu...siapa yang gak mau...tampang mereka sangat alami sekali...kharisma masing-masing sudah mulai keliatan.

Pendakian kami mulai sebelum subuh, karena aku dijanjikan sama mereka untuk melihat suasana yang sangat indah yaitu saat matahari terbit. Mungkin itu trik mereka supaya aku timbul semangat, karena aku sudah mulai keliatan payah alias ngos-ngosan kalo jalan...jalan lima langkah berhenti.

Dan...SUBHANALLAH....pemandangan indah itu mulai tampak di depan mata, indah sekali...kami berempat sama-sama menatap semburat cahaya matahari yg mulai mengintip. Ya ampuuun....rindu aku situasi seperti itu...dengan wajah sama-sama menatap matahari, kami saling berpengangan satu sama lainnya, kami sama-sama menatap indahnya karunia Allah. Pelajaran ketiga yang aku dapat dari perjalanan ini.

Masih kami lanjutkan pendakian, melewati cadas berbatuan yang licin..salah-salah langkah...meleset dan jatuh...Aku mulai gak kuat...letih...hauuus....capeeek. Giliran pemuda ketiga yang selalu memotivasi..."Shan...liat itu...puncak dikit lagi...tuch liat...deket lagi Shan...disana sangat indah..." Begitulah celoteh pemuda ketiga.

Bergantianlah mereka menarik-narik tangan dan tubuhku yang mulai hilang daya. Pemuda keempat mulai cerewet gak karuan....(Lucu juga cowok ini, bisa juga dia cerewet) selalu ngasih aku minum dan makan cokelat masing-masing sedikit.

Akhirnya...sampailah kami di Tugu Yudha...suasananya sangat hening....hanya desir angin yang aku dengar, kami sempatkan mendokumentasikan moment itu. Disinilah (masih di Tugu Yudha)....Aku menemukan "Hidup lain" yang baru....aku merasa bahwa Allah Maha Besar. Aku sebagai umat manusia lebih kecil dibandingkan debu...keciiil...keciiil sekali....gak berarti apa-apa...gak sepantasnya rasa sombong itu ada di hati manusia, karena Allah sangat agung...Dia menciptakan Alam..Dia yang meberikan kehidupan...Dia lah maha pencipta.

Di sini hatiku dan mataku terbuka, bahwa aku ini hanya makhluk biasa...makhluk lemah....tanpa daya...disinilah bathinku mulai terisi dengan sesuatu yang sifatnya religi...egoisku perlahan luruh di bawa angin...kesombonganku tanggalkan saat itu juga. Saat-saat yang menentukan perubahan dalam hidupku terjadi saat itu....pokoknya sampe saat ini aku gak akan berhenti untuk selalu mengingat keagungan Allah.

Alam telah memberikan pelajaran dalam hidupku...dan di hadapanku saat itu hanya empat pemuda "gilo" itu. Saat itu aku mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah membawaku ke sana...mereka lah orang-orang yang berjasa dalam hidupku karena merekalah aku bisa melihat hidup itu ke arah lebih baik, karena mereka yang membawaku ke alam dimana ilmu kehidupanku dapat disana.

Aku serasa menemukan jiwa baru, memandang hidup itu lebih baik...lebih bisa menghargai yang lain. Kalo bukan karena mereka yang mau menarik-narik aku ke atas, mungkin aku tidak akan pernah berhasil mencapai puncak tertinggi di Sumatra itu. Padahal aku tau mereka juga sangat susah payah bawa diri mereka sendiri, tapi...tak sedikitpun mereka mau meninggalkanku..mereka bukan orang egois...kami sama-sama berjuang...gak jalan satu..yang lainpun gak ikut jalan. Dan di puncak itu kami saling mengucapkan ikrar bahwa kami berjanji mnganggap satu sama lain adalah saudara...

Aku berhasil menginjakkan kaki di Gunung Kerinci, dan aku syah jadi orang Kerinci. Karena dulu aku pernah mengucapkan kalimat (gak sadar kalo kalimat itu ada "magnet"nya) "jangan bangga jadi orang Kerinci kalo belum sampai ke puncak Gunung Kerinci"

Setelah kami anggap cukup menikmati suasana puncak, kami memutuskan turun karena sebentar lagi kabut belerangnya akan keluar. Tahap inilah aku merasa happy, jadi rasa capeknya udah ilang...kami berlomba-lomba turunnya kejar-kejaran (film India kaleee...) Lari-lari kecil, kadang meluncur bak turun dari prosotan...masa kecil kurang bahagia sepertinya
.

Kami mulai benah-benahi barang, karena sudah saatnya turun...aku sibuk celoteh-celoteh kegirangan bak anak kecil dapat mainan. Dan tampaklah wajah-wajah puas dan senang di wajah keempat pemuda itu karena mereka sudah bisa buat aku mendapat sesuatu pengalaman yang lain dalam hidupku. Rasa sayang pada mereka mulai timbul, karena aku anggap mereka kakakku semua.

Suasana turun mulai ada sesuatu yang lain...mulai berlomba-lomba ngajakin aku ngobrol terus...semuanya mulai keliatan anehlah. Mulai ada yang nawarin bantuan kalo aku keliatan capek, tapi memang yang sangat menonjol itu pemuda pertama...(Maaf ya pemuda pertama...aku mulai buka cerita, gpp khan ?)

Mulailah cerita-cerita yang mengarah ke percintaan...

Aku pun mulai terlena dengan pembicaraan, tapi kok pembicaraannya mulai serius saat itu. Tapi...jujur aja, gelagat-gelagatnya sudah mulai lain. Mulailah ada yang melontarkan pertanyaan, gimana kalo keempat pemuda itu suka sama aku. Saat itu aku jawab aja.... gak apa-apa, gak masalah...karena kita gak ngerti kapan rasa itu mulai timbul.

Sebelumnya...digaris bawahi dulu, takut kalo ada yang gak terima kalo aku cerita kisah ini. Bukan bermaksud ungkit-ungkit sesuatu yang dianggap memalukan, ato terkesan aku jadi wanita sombong karena disukai oleh para pemuda-pemuda tadi. Ini hanya sebatas nostalgia., toh hidup kita sudah berjalan masing-masing dan kita sudah ketemu jodoh masing-masing. Cerita ini hanya sebatas menjawab tanda tanya besar dari teman-teman semua. Kepada keempat pemuda yang terlibat dalam ceritaku ini, aku gak bermaksud apa-apa untuk menceritakan ini...aku minta maaf kalo gak berkenan ya Bro.

Kembali lagi ke cerita ya....saat itu aku langsung ditembak dengan pertanyaan, harus milih salah satu di antara mereka..betapa aku langsung kaget. Tapi jujur...aku kagum sama mereka berempat, cuma saat itu aku ditodong harus memberi jawaban.

Pemuda ketiga....orangnya kebanyakan guyon...aku suka dengan orang yang banyak banyolnya..karena aku butuh penghibur. Tapi kalo kebanyakan guyonnya, kapan seriusnya...aku pengen yang romantis.

Pemuda kedua memang bisa mencuri hatiku..dia sangat baik, beruntunglah wanita yang bisa menjadi pendamping hidupnya...orangnya tenang...tulus...mau berkorban untuk melindungi seseorang...rasa kagumku sampe saat ini masih ntuk pemuda kedua. Tapi karena komunikasi kami baru terjalin saat itu, aku belum bisa mendalami jiwa pemuda kedua sepenuhnya..tapi rasa itu ada ntuk pemuda kedua.

Pemuda keempat termasuk salah satu cowok yang aku suka (jujur neh). Karena orangnya terlalu cool...aku penasaran, tapi gak ada keberanian untuk dekat-dekat karena aku merasa kalo aku bukan cewek yang pantas untuk mengisi hari-harinya. Cukup aku pendam dalam hati, karena aku kagum sama cowok yang pinter nyanyi...karena dulu aku menganggap cowok yang bisa nyanyi sekalian main gitar pasti cowok romantis...suiit...suuiit. Entah kenapa saat itu aku tetap gak berani meng"iya"kan kalo aku juga suka sama pemuda keempat, mungkin karena kaget dan gak menyangka kali ya. Pemuda keempat....aku juga suka kamu.

Lalu pilihan terakhir adalah pemuda pertama.....naaah...ini cowok jiwanya sangat mendekati jiwaku, aku merasa banyak persamaan antara kami. Trus..dari awal memang pemuda pertama yang mengajakku ikut, dan kedekatanku sama pemuda pertama sudah tercipta sebelum kami berangkat. Chemistry nya lebih dulu tercipta dengan pemuda pertama...intinya pemuda pertama sudah mencuri perhatian dari awal keberangkatan...makanya aku cenderung menetapkan pilihan ke pemuda pertama. Dan juga sebagai ucapan terima kasih karena pemuda pertamalah aku bisa menjadi manusia yang mau berubah ke arah yang lebih baik.

Hhhmmmm....aku juga gak tau apa ada sesuatu yang mereka bicarakan di belakangku sepanjang perjalanan, bisa jadi juga cuma iseng-iseng mereka aja yang ngetes-ngetes. Yach..apapun niat mereka berempat, mereka semua sudah mengisi ruang-ruang di hatiku, dan hatiku sampe saat ini masih ada nama-nama mereka dan mereka masih menempati ruang-ruang itu...gak akan bisa terhapuskan.

Dan rasa cinta itu bisa timbul tidak mengenal ruang dan waktu...
Toh hidup kita sudah berjalan...nostalgia hanya tinggal nostalgia...hanya esensinya yang kita ambil. Itulah sedikit perjalanan hidupku...mereka sangat berjasa dan memiliki pengaruh dalam hidupku, sifat-sifat dan jiwa pendaki masih aku terapkan dalam hidupku sekarang...Alhamdulillah...efeknya sangat besar.


Posted by Shandra Lanhova

08 March 2012

Arisan Perdana dan Temu Kangen Alumni

Sesuai dengan rencana yang telah disepakati di penghujung tahun 2011 yg lalu saat diadakannya "Reuni Kecil-Kecilan"... Maka pada hari ini tepatnya tanggal 07 Maret 2012 telah dilaksanakan Arisan Perdana dengan dihadiri oleh beberapa Alumni yang berada di Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci juga ikut serta Rekan Alumni kita yang telah lama tidak muncul didunia persilatan yaitu "Yessy Nirmala Dewi".... Ow ow ow ow.... Asli lapeh taragak wak.... Siiiiee... hmmmmm... hehehehee... 

Acara ini terlaksana berkat kerja keras dari Trio Macan: Meri Aprida, Herlina Doank dan Emelia Dewi serta rekan-rekan yang tidak mungkin kita sebutkan satu persatu disini... hehehe
Dan yang pasti semua ini dilaksanakan adalah dari kita untuk kita... Dengan maksud menciptakan suatu wadah yang bisa mempertemukan Para Alumni pada setiap bulannya untuk saling mengunjungi dan menjaga silaturahmi diantara Alumni, khususnya yang berdomisili di Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci dan juga untuk rekan-rekan yg berdomisili diluar daerah tetap diharapkan sangat partisipasinya... Bagi rekan-rekan yang berminat untuk ikut berpartisipasi dalam arisan ini dan ingin mengetahui mengenai tata tertib dan tata cara arisan ini silahkan hubungi "Trio Macan" tersebut diatas...
*Partisipasinya sangat ditunggu ok....???

Acara Temu Kangen sekaligus Arisan Perdana pada hari ini berlangsung begitu serunya karena munculnya beberapa wajah baru.... Salah satunya adalah yang tersebut diatas yaitu YND... :D
Kemudian sungguh tak disangka dan tak diduga atau mungkin lantaran acara ini bertepatan dengan berlangsungnya acara resepsi pernikahan adik dari alumni kita YND sehingga merupakan suatu kejutan lagi bagi rekan2 khususnya kaum pria dengan hadirnya IRDA.... Sekali lagi IRDA bo'.... Uuuuuuffffffttttt... Lapeh taragak wak ciek lai.... hehehehehehehe...

Lalu yang lebih serunya lagi sekaligus merupakan suatu kejutan bagi salah satu rekan alumni kita adalah dengan hadirnya sosok yang ditunggu-tunggu selama ini yakni JOANCHE ALBERTO... Waaww... Surprise banget.... Semoga Misi kedua dari "Reuni Kecil-kecilan" dipenghujung tahun 2011 dulu juga akan menjadi kenyataan... Amiiin.... eehhmmm... hikz... heheheee

Berikut dokumentasinya....

Foto bareng saat baru datang
 
Foto bareng lagi
 
Lagu Pembuka oleh Yessy Nirmala Dewi yang berjudul "Salah Alamat" (Kesalahan Teknis) heheheheheheheee
 
Duet maut Budi Taufik (Oeks) dan Yessy Nirmala Dewi dengan judul lagu "Cinta Satu Malam"
Hmmmmm..... No Comment... hikz... hehehehe
  
Pencabutan Arisan Perdana oleh Tamu Istimewa "Joanche Alberto" Wkwkwkwk

Pemenang Arisan Perdana juga Tamu Istimewa "Joanche Alberto" hikz..
 Demikian liputan Acara Alumni pada hari ini dan sampai jumpa bulan depan...
 Salam kompak selalu..

 posted by Ade Chandra