Tak banyak yang bisa aku ceritakan di sini, sadar diri aku bukanlah Shakespere yang bisa menguntai kata indah, dan bukan juga Sang Phropet Khalil Gibran yang puitis. Aku hanyalah seorang 'Rino' dengan segala keterbatasan dan. kelebihannya.
Bercerita tentang kisah masa laluku dengan beberapa wanita yang pernah mengisi fase kehidupanku, mereka semua adalah bidadari-bidadari terindah di masa itu yang hadir di hati ini. Waktu itu aku masih belia, dengan segala ke-Aku-an yang besar. Hati ini terlalu luas tuk menampung kasih sayang yang tulus berbalut kasihan dari bidadari-bidadari yang pernah singgah.
Sebenarnya tak pernah terlintas tuk menancapkan paku memberikan goresan yang dalam pada masing-masing hati yang pernah aku singgahi. Tapi kala itu jiwa ini begitu belia, masih mencari-cari arti cinta sebenarnya (padahal sesungguhnya cinta itu ada di dekat ketulusan).
Terlahir dengan wajah, pergaulan, serta kehidupan sosial yang lumayan, membuat aku selalu yakin bahwa apa yang aku inginkan pasti bisa aku dapatkan, terutama masalah wanita. Walaupun pada dasarnya yang dulu aku anggap perasaan cinta itu selalu datang dan pergi tanpa disadari kehadirannya, hikz..hikz
Waktu itu usiaku begitu mudanya, masih sangat hijau, aku belum bisa mengartikan dan membedakan antara rasa cinta, sayang, indahnya berteman dll. Begitu merasa ada teman wanita yang menurutku indah dipandang langsung aku tembak, diterima untung.....ditolak coba lagi!!
Tapi....kalau saja aku boleh membalikkan waktu yang berlalu, ingin rasanyo cuma mengenal satu cinta, cuma mengenal satu rasa sayang, tak ingin berbagi!! Too Much Love will kill you!!
Aku ingin berbagi pengalaman pribadiku pada kalian, aku pernah menjalankan salah satu saran/ide yang pernah aku baca pada buku Chicken Soup. Pernah tidak kalian mencoba meancapkan paku sedalam-dalamnya pada sebatang pohon? Kalian tancapkan satu paku atas nama setiap nama orang yang pernah mengisi relung hati kalian, yang barangkali tanpa sengaja pernah tersakiti dan terlukai.
Aku pribadi pernah menancapkan 14 paku untuk masing-masing bidadari yang pernah singgah di hatiku. Walaupun paku tersebut telah aku cabut dari pohon tersebut, tapi masih saja berbekas, tidak bisa hilang!!
Permintaan maaf yang kadang tak pernah terucap acap kali ada di dasar sanubariku. Karena sesungguhnya bagiku semua bidadari yang pernah singgah, memiliki tempat khusus dihati ini. Mereka selalu mengisi ruang yang berbeda dalam hatiku, dengan segala pesona yang tertinggal. Tiada niat melukai hati tuk mendapatkan yg semu. Sejujurnya hati ini juga terluka saat meninggalkannya. Waktu muda waktunya mengemukakan Ego, waktu itu batin dan jiwa ini belum tertempa dengan baik tuk menghadapi kerikil serta badai yang menghadang. Karena itu aku selalu memilih jalan pintas "ga cocok, ya ga jodoh..... ya putus!!!!". Malu kalau aku ingat sifat kekanak-kanakanku di masa lalu.
Tapi masa lalu itu tidak akan pernah aku lupakan, ternyata pengalaman di masa lalu banyak hikmahnya sekarang setelah aku menjalani kehidupan berumah tangga. Tak ada lagi niat untuk melirik wanita lain selain Istri, karena sudah tidak ada gunanya lagi. Masa mudaku aku malang melintang dengan kisah asmara. Mulai dari yang cantik, sexy, kaya, pintar....kini niatku hanya ingin "Mencintai Istri dengan segala kekurangannya (kalau dari kelebihannya itu sudah kaji manurun).
Oke All.....itulah history yang menguras batin....hati...waktu....energi dan materi!!!
Posted by Febrino Satria Utama
No comments:
Post a Comment