15 April 2013

Mengenang Masa Lalu / Berusaha Mengulang Masa Lalu .... 13 - 14 April 2013 di Padang - Bukit Tinggi

When I say I miss school, I mean my friends and the fun. Not the school.

                                                                                                        ****

Ingin mengenang masa lalu, atau berusaha mengulang masa lalu...demikian latar belakang kebersamaan singkat kami tgl 13 - 14 April 2013 kemaren di Padang-Bukit Tinggi.

Tidak dipungkiri kerinduan pada teman lama semakin lama semakin tidak terbendung lagi, hingga muncullah ide reuni ini. Lalu kenapa memilih kota Padang? Awalnya hanya karena terpikirkan kota itulah yang diperkirakan letaknya di tengah-tengah, biar adil buat dijangkau teman-teman yang tinggal di kota lain untuk bisa datang. Selain itu setelah di data ternyata banyak juga teman-teman alumni yang berdomisili di kota ini.

Langkah berikutnya menentukan waktu acaranya. Agar segera terlaksana, kami memilih waktu sebelum bulan Ramadhan datang. Pertimbangannya karena di bulan tersebut dan bulan-bulan setelahnya mungkin kita semua akan lebih sibuk dan waktu luang sudah tak sebanyak hari-hari biasa. Selain itu jangka waktu perencanaan yang terlalu panjang berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya seringkali berefek pada gagalnya rencana.

Saya sedikit egois karena saya yang menentukan tanggal persis jatuhnya acara. Walaupun saya yang memberi ide waktunya, tapi saya merasa sudah mengajak diskusi teman-teman mengenai kesediaannya untuk bisa ikut atau tidak di tanggal tersebut. Memang ada teman-teman yang langsung konfirmasi mengenai ketidakbisaannya hadir di tanggal yang saya tentukan tersebut, tapi karena awalnya yang menyatakan tidak bisa hadir cuma beberapa orang, maka kami putuskan tanggal yang ditentukan tersebut tetap berlanjut.

Kesalahan fatal yang saya lakukan adalah tidak konfirmasi Aris sang Ketua terlebih dahulu mengenai kesediaannya. Saya terlalu yakin kalau Aris pasti selalu akan mengusahakan kehadirannya seperti kebiasaannya selama ini. Tapi ternyata ada urusan yang sangat penting yang membuat sang Ketua benar-benar tidak bisa hadir kali ini. Padahal kesalahan saya ini berakibat sangat fatal terhadap jalannya acara, ketidakhadiran Ketua ternyata berakibat pada ketidakhadiran pengikut-pengikutnya pula.....hiks.....sediiiihnya.

Konfirmasi kedatangan Shandra adalah surprise yang tak terduga, mengingat letak geografis Shandra yang lumayan jauh dari Padang. Shandra tinggal di Samarinda, untuk menuju Padang dia harus lewat jalan darat 2 jam ke Balikpapan, lalu naik pesawat dari Balikpapan ke Jakarta untuk transit ke Padang. Waaah....sepertinya perjalanan yang cukup panjang, tercermin dari koper segede Bagong yang menemani perjalanannya...hahaha.

Keluarnya ijin berangkat bagi Yanti adalah surprise menyenangkan yang kedua, setidaknya sudah ada dua orang yang menyatakan kepastiannya untuk datang selain teman-teman yang sudah menunggu di Padang. Lalu Cik Santi juga menyanggupi sudah sampai di Padang di tgl 12 April...jadi sedikit lebih lega jadinya.

Dari Jakarta saya berangkat bersama Cici, setelah tak lupa pula mengajak (tepatnya memaksa hihihi) seorang teman alumni SMA PGRI yang tinggal di Bandung yaitu Papal untuk ikut bersama kami. Kalau judul acaranya namanya jalan-jalan Papal memang tidak boleh ketinggalan. Dari dulu walaupun Papal beda sekolah dengan kami, tapi setiap acara jalan-jalan Papal tidak pernah absen....Alhamdulillah sampai sekarangpun Papal masih seperti dulu...Papal yang hobby jalan-jalan hehehe....

Sehari sebelumnya Cik Santi sudah sampai di Padang, sore harinya bersama Zaini dan Henny bertiga mereka menyempatkan diri menjemput Shandra di Bandara Minang Kabau. Foto kedatangan Shandra dengan koper besarnya yang di upload ke group makin membuat saya tidak sabar untuk segera bertemu teman-teman di Padang. Kangen euuuuuy....

Sabtu, 13 April jam 8.10 WIB saya, Cici dan Papal berangkat dari Jakarta ke Padang. Sesuai schedule pesawat mendarat jam 10 pagi di Bandara Minang Kabau. Tak lama muncul mobil Zaini dengan teman-teman heboh saya di dalamnya....Shandra, Cik Santi, Ilin dan Yanti. Waaaah...senang banget, serasa mimpi melihat mereka di depan mata setelah sekian lama menyimpan rasa kangen.

Lalu sambil menunggu Yessi yang lagi OTW dari rumahnya di Alahan Panjang yang sedikit terjebak macet, kami nongkrong di sebuah tempat makan di Bandara, setelah sebelumnya foto-foto terlebih dahulu. Di menit-menit terakhir kami masih telpon Aris, mengusahakan dan berharap Aris berubah pikiran dan bisa datang ke Padang. Tapi apa daya semua jurus yang telah dikerahkan oleh teman-teman tetap tidak menggoyahkan tekad sang Ketua untuk tidak hadir karena ada acara keluarga (yang memang seharusnya lebih didahulukan sih...dasar kami teman-temannya saja yang tidak pengertian hehehe).
Setelah beberapa lama menunggu sambil berhaha-hihi tak habis-habisnya, Yessi muncul. Kami segera meluncur ke Restaurant Pauh Piaman yang terletak di Jl. Khatib Sulaiman untuk bertemu teman-teman lainnya. Makan gulai kepala ikan yang katanya menu andalan di sana, makan sarikaya (tepatnya saya makan ketannya saja karena ketidaktahuan saya makannya harus sepasang sama sarikayanya...sungguh aib yang memalukan kata teman-teman saya hahaha...). Lalu sepakat makan gulai jengkol sama-sama, karena tidak mau terjadi saling tuduh dari mana asal bau di belakang hari hehehe...

Kiwi yang pertama kali datang menemui kami yang sedang makan sambil cerita-cerita mengenang masa lalu. Kiwi membuat saya pangling....kata teman-teman juga begitu. Tampang seniman...itu kata yang bisa saya temukan untuk menggambarkan sosok Kiwi sekarang. Untung saya sudah pernah lihat foto Kiwi di FB...kalau tidak pasti kami cuekin karena tidak tahu kalau itu Kiwi hehehe....Kiwi duduk di sebelah Cici, ngobrol berdua....sambil sesekali nanya-nanya saya mengenai siapa saja teman-teman yang ada disana. Saya jadi geli sendiri, membiarkan mereka ngobrol berdua....paling tidak akan ketemu kesimpulannya siapa saja orang-orang yang ada saat itu disana, karena saya tahu persis Cici dan Kiwi sama-sama pelupa alias amnesia parsial hahaha...

Berikutnya muncul Henny. Ini kali pertama saya bertemu Henny secara langsung. Selama ini saya berteman dengan Henny secara virtual di dunia maya...hihihi (habisnya dulu waktu SMA saya tidak sempat mengenal Henny). Menurut saya Henny teman yang luar biasa, diantara padatnya kesibukannya dia mau meluangkan waktunya menemani kami selama di Padang...padahal beberapa diantara kami mungkin adalah orang-orang yang belum pernah dikenalnya sebelumnya. Satu lagi sahabat yang saya temukan....semoga long lasting friendship ya....

Robby muncul berikutnya. Masih Robby yang sama dengan yang terekam dalam pikiran saya...."berdegap" kata Yanti hahaha.... Ya, Robby tidak banyak berubah, kecuali lebih sukses dan lebih sibuk juga. Kami harus mencuri-curi waktu untuk bisa bertemu dengan Robby yang super sibuk. Hari ini cuma bisa ketemu sebentar kata Robby, trus nanti malam lagi ya kalau sudah pulang dari sini...sini..dan sini katanya sambil menyebutkan sejumlah tempat. It's OK Bi, bertemu denganmu hari ini sudah mengobati kangen kami selama ini kok...

Suzarminto alias Men muncul terakhir. Men juga bikin pangling, apalagi ingatan saya akan Men terhenti di kelas dua SMP waktu kami pernah sekelas. Waktu itu Men posturnya paling kecil diantara teman-teman cowok....dan sekarang woooow....hahaha...

Setelah selesai makan...mau kemana neh? Rencana semula sih ke Bukit Tinggi, tapi tidak sesuai rencana semula kami memutuskan batal menginap sama-sama di Mifan...jadinya sempat ragu-ragu mau tetap pergi ke Bukit Tinggi atau tidak. Tapi karena saya seumur-umur belum pernah ke Bukit Tinggi (dan kata teman-teman saya itu juga aib yang memalukan hahaha...) jadinya kami memutuskan jadi berangkat.

Kiwi dan Robby karena kesibukannya tidak bisa menemani kami hari itu. Jadinya sebelum berangkat foto-foto dulu di depan Restaurant Pauh Piaman. Heboh dan berisik...tapi kalau lagi sama-sama begini sering lupa kata malu sama orang-orang sekitar.

Selanjutnya OTW ke Bukit Tinggi. Grup heboh rebutan naik mobil Zaini yang memang sedang naik daun jadi idola.... Papal diungsikan oleh para Ibu-Ibu heboh tadi ke mobil Men, lalu saya, Cik Santi dan Henny ikut mobil Yessi. Cik Santi sakit...kasian sampai pucat selama perjalanan. Kesetiakawanan Cik Santi juga luar biasa, sampai sakitpun tidak dirasa karena ingin kumpul dengan kami teman-teman lamanya. Sekali lagi saya merasa bersyukur diberikan orang-orang baik di sekeliling saya.
Menjelang sore kami sampai di Jam Gadang Bukit Tinggi, santai sejenak menikmati Bukit Tinggi di waktu sore sambil foto-foto. Sudah hampir Magrib....saatnya mengunjungi seorang teman lagi yang tinggal di Bukit Tinggi....Nora. Nora berprofesi sebagai dokter gigi di Bukit Tinggi, waktu kami datang Nora sedang ada pasien, jadi kami menunggu sambil numpang shalat. Sepertinya kehebohan kami telah berhasil menakut-nakuti calon pasien Nora deh sore itu, terbukti tidak ada yang berani ngantri berobat....hahaha.

Ada Kurnia yang sudah sampai duluan di tempat Nora. Kurnia tinggal tidak jauh dari situ, tadi janjian bertemu dia di tempat Nora. Bertemu lagi dengan Kurnia tidak disangka-sangka juga, terakhir ketemu waktu lulus SMA tahun 1995...waaaah...sudah lama sekali ya.

Setelah Nora selesai dengan pasiennya, kami jalan ke tempat makan...makan sate. Nora ikut....kehebohan terjadi lagi ketawa-ketawa di tempat makan sate. Apalagi Yanti membuka cerita lucu masa lalunya yang belum pernah kami dengar sebelumnya....jadi geli dan semua tidak bisa menahan tawa.

Acara makan sate selesai, kami say Good Bye dengan Nora dan Kurnia....kami harus melanjutkan perjalanan pulang ke Padang malam itu. Perjalanan pulang seperti biasa memang selalu terasa lebih cepat dari pada perjalanan pergi (saya selalu heran kenapa bisa begitu ya?). Di jalan kami membuat janji bertemu dengan Robby kembali. Tadinya mau bertemu di Taplau (Taplau itu adalah sebutan orang Padang untuk Pantai...sttt...saya juga baru-baru ini tahu istilah itu hehehe) dengan Robby, tapi begitu mau sampai di Padang rencana berubah lagi menjadi bertemu di tempat makan martabak Kubang....karena gank heboh di mobil satunya masih lapaaaar...hahaha...

Di tempat makan martabak Robby sudah sampai duluan. Temu kangen Part 2 dengan Robby jadinya....cuma sayangnya kami tidak bisa ngobrol lama dengan Robby karena sudah hampir larut malam. Malam itu kami berencana menginap di rumah Yessi. Robby, Zaini dan Men pamit pulang sementara kami meneruskan perjalanan ke rumah Yessi setelah suami Henny datang menjemput (aduh....jadi merepotkan suami Henny neh).

Sampai di rumah Yessi kami ditempatkan Yessi di satu kamar. Sambil ngantri giliran mandi, ngobrol-ngobrol asik dilanjutkan. Di ruang tengah rumah Yessi, Papal juga terlihat sudah terlibat percakapan asik dengan suami Yessi sehingga malam itu kami bisa tidak menemani Papal ngobrol tanpa rasa bersalah hehehe... Makin malam ngobrol makin asik, ternyata belasan tahun tidak bertemu membuat banyak sekali hal yang ingin diceritakan. Tema malam itu adalah saling curhat dan saling berbagi. Aneh.....hanya dengan satu malam saja bisa membuat kami menjadi semakin dekat, serasa tidak ada halangan saja untuk saling berbagi rahasia hati.

Menjelang pagi mulai banyak yang KO....Yessi pamit tidur di kamarnya sendiri, lalu Yanti tertidur disela-sela mendengarkan cerita, berikutnya Henny, Ilin, lalu Cici juga sudah mengistirahatkan matanya. Sementara saya, Shandra dan Cik Santi ngobrol sampai pagi tiba.....yeeey saya bangga ternyata masih juara begadang seperti saat-saat kami biasa kemping di waktu masih muda dulu hehehe....

Cici yang pertama kali bangun dan mandi. Lalu teman-teman yang lain menyusul mandi dan merapikan diri. Yessi sang tuan rumah yang sangat baik ternyata sudah menyiapkan sarapan pagi buat kami. Acara pagi ini adalah sarapan dan nonton Shandra dandan hahaha.... Kenapa ada acara nonton Shandra dandan segala? Tak lain dan tak bukan karena kami semua terkagum-kagum dengan peralatan dandan Shandra yang satu koper penuh. Tapi kalau dilihat hasil Shandra berdandan yang memang memuaskan, rasanya memang sepadan dengan kerepotannya membawa koper penuh peralatan lenongnya itu....hehehe.

Pagi ini kami mau belanja oleh-oleh dulu, setelah itu minum es durian, lalu main ke Taplau sambil nunggu siang tiba dan setelah itu saya, Cici dan Papal harus terbang pulang ke Jakarta. Zaini sudah duluan datang di Taplau, naik sepeda lengkap dengan busana dan accessories bersepedanya. Laut Padang hari itu terlihat indah....cuaca juga cerah seceria hati kami saat itu. Di tepi pantai kami ngobrol sepuas-puasnya sambil makan kelapa muda, tak lupa foto-foto tentunya.



Lalu saat berpisahpun tiba.....teman-teman mengantarkan saya, Cici dan Papal ke Bandara Minang Kabau. Sediiiiih rasanya, kebersamaan sesaat yang menyenangkan ini ternyata harus segera berakhir. Tapi sungguh...dua hari bersama mereka sangat berkesan, tak sia-sia terbang selama satu setengah jam dari Jakarta untuk menemui mereka, karena buat saya kebersamaan ini adalah suatu hal yang sangat layak untuk diperjuangkan. Dan mengenai persahabatan kami.....semoga abadi selamanya.
 

Posted by Nelya

No comments:

Post a Comment