.............now I can rest my worries
And always be sure
That I won't be alone anymore
If I'd only known you were there
All the time
All this time
Until the day the ocean
Doesn't touch the sand
Now and forever
I will be your man
Now and forever
I will be your man.............
Sengaja kumulai kisahku ini dengan sepenggal lagu Now and Forever yang dulu di populerkan oleh Richard Marx. Lagu yang mengingatkanku kembali akan rangkaian peristiwa yang aku alami di saat aku masih sangat muda, awal-awal masa remajaku, belasan tahun yang lalu.......Aku memilih untuk bercerita pada kalian agar kalian bisa lebih mengenalku.....tentang satu sisi dari diriku yang jarang aku perlihatkan.
Aku mulai mengenal rasa suka pada seorang gadis dimulai semenjak kelas 2 SMP, pada seorang gadis manis berlesung pipit, anak baru pindahan dari sekolah lain. Walau waktu itu belum punya cukup keberanian untuk menyatakan rasa suka pada seorang gadis, tetap kupaksakan diri untuk mengungkapkan rasa suka itu lewat sebuah surat padanya.
Meskipun respons si gadis tidak sesuai harapanku, tapi aku bangga pada diriku karena telah punya keberanian menyatakan isi hatiku.
Selanjutnya di kelas 3 SMP dimana semua berawal, dimana aku benar-benar merasa panah cupid telah dibidikkan padaku. Dimulai dengan kejadian hari itu, saat di sekolahku berlangsung acara peringatan Maulid Nabi. Seperti biasa aku selalu sibuk bercengkrama dengan teman-teman, karena memang saat itu masih dalam masa sedang bandel-bandelnya aku sebagai remaja. Tiba-tiba terdiamlah aku......mendengar alunan suara ayat suci yang dilantunkan oleh seorang gadis....terdengar sangat enak ditelingaku. Mendadak setan-setan di kepalaku menjadi takluk seluruhnya. Seperti ada kekuatan magis yang menggerakkanku, aku melangkah mendekati suara itu yang jaraknya cukup jauh dari kelas dimana aku berdiri. Dan begitu aku melihat asal suara berasal aku menjadi terkesima.....wuiiihhh... seorang gadis berkulit putih cantik banget, pintar ngaji lagi. Setelah tahu siapa gadis itu, aku mulai bergerak mencari tahu tentang dia.
Waktu terus berjalan.....aku berhasil masuk ke sekolah favorite waktu itu yaitu SMA 1 dengan status NEM baik. Masa awal di SMA kulalui dengan pandangan mundur ke SMPku dulu karena gadis manis itu masih bersekolah disana. Aku lalui kelas 1 SMA dengan tidak melirik gadis manapun karena aku menunggu gadis idamanku itu masuk ke SMA yang sama denganku tahun depan. Tapi malang tak dapat di tolak....ternyata si gadis idaman setelah lulus SMP masuk SMA 1 dengan predikat sudah punya pacar....huuuuh...kenapa tidak aku ungkapkan perasaanku waktu masih SMP dulu.....nyesalllllllll.
Tapi aku tidak langsung menyerah..... berpegang teguh pada prinsipku "pacar teman, bekas pacar teman tidak akan pernah aku pacari, tapi kalau pacar orang....? Hoho....lanjutttt. Kebetulan keberuntungan sedang di pihakku, aku punya akses untuk mendekati si gadis karena dia adalah saudara sahabat baikku yang juga tetanggaku, maka aku memanfaatkan dengan maksimal situasi baik itu.
Perjuangan dimulai ketika si gadis sudah satu sekolah denganku, pendekatanku padanya mulai intens. Lalu aku dapat kabar kalau si gadis putus dengan pacarnya (ehem...aku rasa gara-gara aku hehe). Makin akrablah aku dengannya, asiiiik.....aku jadi semakin sering bertandang ke rumah sahabatku yang cuma berjarak 3 rumah dari rumahku, karena si gadis yang tadinya tinggal di tempat yang cukup jauh sekarang memilih tinggal di rumah saudaranya yang sahabatku itu (ini juga aku rasa karena aku hohoho). Makin ada titik terang, mulai kelihatan sang pujaan hati juga suka padaku, hmmm...
Mulailah kisah tetanggaku idolaku itu berlanjut. Hal yang paling berkesan ketika kami pacaran, tanda tangan dia aku yang membuatkan, lalu main gitar aku yang mengajari, walaupun aku bisa gitarnya juga pas-pasan..wkwkwkwk.
Our song is 'now n forever' by Richard Marx seperti yang aku kutip diatas.
Kehidupan cinta-cintaan kulalui dengan si gadis manis, itulah makanya aku tidak pernah punya perhatian terhadap teman-teman cewek seangkatanku di sekolah. Waktu itu aku sangat fokus padanya, sampai-sampai walaupun kabarnya ada teman cewek seangkatan yang suka padaku waktu itu kurang aku respons. Maaf ya para gadis penggemarku telah mengecewakan kalian hahaha.....
Hari-hari bahagia itu terus berlangsung, sampai akhirnya pada awal aku duduk di kelas 3 SMA aku mengalami kejadian yang sangat membuatku sedih. Si gadis naik ke kelas 2 SMA dan berniat pindah ke Binjai. Negosiasi sangat alot kami lakukan berdua, tapi akhirnya aku menyerah, aku harus merelakannya pindah walaupun buatku sangat berat.
Separuh jiwaku terasa dibawa pergi olehnya, hari-hariku jadi mendadak sepi. Karena itu demi si gadis, aku jadi berani menempuh perjalanan ke luar kota yang sebelumnya asing bagiku......yaitu Medan. Ketika libur sekolah tiba pergilah sang pejantan tangguh ke kota Medan, karena sang pujaan hati tinggal di Binjai yang berjarak kurang lebih 30km dari kota Medan. Aku senang sekali bertemu dengannya lagi, sempat main ke rumahnya di Binjai. Saking senangnya menghabiskan hari-hari dengannya aku sampai belum mau pulang ke rumah saat liburan sekolah telah usai, sampai-sampai aku mendapat murka dari Ibuku...."Indak ka sakolah ang!!!" Wkwkwkwkwk... Sekembalinya dari Medan, aku sempat dimarahi juga oleh gadisku perihal bolos sekolah itu, tapi justru itulah yang membuatku makin sayang padanya.
Setelah itu walaupun sekolah kembali aku jalani seperti biasa, tapi ingatanku masih tertinggal di Medan. Korespondensi dengannya berjalan baik awalnya.. Karena itu aku berusaha menikmati bergaul dengan teman-teman di sekolah. Tapi lama-lama kok suratku tidak pernah di balas lagi ya? Aku jadi mulai khawatir...... Sebenarnya bukan salahnya dia sepenuhnya juga, mungkin karena aku yang mulai keganjenan hehe.....sementara teman-temannya masih banyak di sekolahku yang punya potensi memata-mataiku. Masalahnya cewek dari SMA tetangga menggoda imanku hihi....jadi aku menunjukkan sedikit action, walaupun cuma teman tapi mesra.
Setelah kejadian itu komunikasi kami benar-benar habis.....celakalah aku. Tapi aku bertekad, setamat SMA nanti akan kususul dia ke Medan....Medan I'm coming!
Menunggu saat menyusul pujaan hatiku itu tiba ternyata ada juga muncul ketertarikanku kepada teman cewek seangkatan di sekolah.....kalau tentang ini belum pernah ada seorangpun yang aku beri tahu. Waktu itu aku coba iseng ke rumahnya dengan alasan pinjam buku, tapi aku tidak memilih untuk mengungkapkan rasa sukaku, karena aku hanya suka saja padanya, dia memenuhi kriteria gadis idamanku yaitu: putih (kalau syarat ini wajib dipenuhi karena aku seorang pembalap alias pemuda berbadan gelap hehe), trus cantik pasti 'relatif' banget.. Yang pasti dia Islam tentunya.
Oh ya.. mengenai kisah menjadi saingan sama Adhe Garonk, adalah pengisi backing vocal saja karena cintaku di Barcelona ehh.. Medan. Tapi 'Ratna' yang diperebutkan dengan Adhe Garonk itu cantik juga, sayang aja gak dapet..hhhmm ngarep.
Kembali ke masa SMA..waktu tidak ada komunikasi itu, aku mulai liar..sering bolos dari jam pelajaran, nilai hancur-hancuran, sampai di deportasi ke kelas Bio 2, rasa syukur ke Ibu Karmasih tak terelakkan, tapi caranya yang agak menyakitkan hiks..."Tau kamu saya pindahkan,, ketua kelas bikin contoh tidak baik, Mada!!!.." wkwkwk pisss Bu.
Tamat SMA, ketika teman-teman sibuk berpikir mau kuliah kemana, aku sibuk nyari alasan sama Ibuku agar bisa kuliah ke Medan, karena kebetulan ada saudara di Medan, Binjai dan Berastagi. Berhasil mempengaruhi Ibuku, lalu aku ikut UMPTN ke Medan, tapi tidak ada universitas yaang mau menerimaku hiks.. Lalu aku berusaha mencari sang pujaan hatiku kembali, datang ke rumahnya dia tidak bisa ditemui lagi, sampai aku ikuti dia ke sekolahnya di tapi tetap tidak bisa komunikasi lagi. Saat itu sempat hal yang mengerikan terjadi, ketika aku sibuk mencarinya diantara kerumunan anak SMA pulang sekolah terjadi tabrakan angkot menyeruduk anak SMA yang pulang sekolah, seolah-olah sengaja menabrakkan pejalan kaki..brruaaaakkk
Karena gagal bertemu dengannya, aku pergi ke tempat saudaraku di daerah Brastagi, sambil bantu-bantu dagang biar punya uang buat kembali ke Medan lagi.....Untuk kuliah swasta di Medan aku belum punya kemampuan finansial.. Masih belum putus asa, aku kembali lagi ke Medan, aku ke rumahnya lagi, kali ini lega bisa bertemu dia. Tapi dia sudah tidak sama dengan yang dulu, sikapnya sangat dingin padaku....aduh aku curiganya dia dapat informasi cukup banyak tentang kelakuan burukku dari teman-temannya. Cuma ketika aku tanya kenapa, dia tidak menjawab apa-apa, karenanya aku tambah panik, karena tidak ada kejelasan itulah aku akhirnya memutuskan kembali ke Padang, karena kebetulan teman-teman gank ku banyak disana.Tapi status kami tetap belum putus.
Aku kuliah di Padang, komunikasi dengannya blank kembali, lama kelamaan aku merasa sudah tidak ada harapan. Mahasiswa status baru sekarang judulnya hehe....aku menjalin hubungan dengan teman sekampus. Aha...ada kesempatan pergi ke Medan lagi dalam rangka acara pernikahan saudaranya pacarku. Sambil sembunyi-sembunyi aku cari kesempatan menelpon sang pujaan hatiku, karena aku sempat dapat no telp kostnya dari usahaku menelpon ke rumahnya. Betapa senangnya hatiku, walaupun menyadari yang kulakukan sangat salah.Tapi aku tidak menyebutkan identitas diriku padanya di telpon, walau cukup lama ngobrol dia tetap tidak tau identitasku.
Sesudah dari itulah, aku mulai lembaran baru dalam rumus perC. Perjuanganku tak sia-sia, sekarang aku dapatkan seorang istri yang cantik.
Kalau suatu saat berkesempatan bertemu dengannya lagi, mungkin cuma satu kata yang ingin aku ucapkan' putus yuk'... Karena sampai sekarang kata putus itu belum pernah terucap.
Demikianlah ceritaku, sampai saat ini setiap ada teman di kantor yang bertanya aku mau kemana....otomatis aku sering tak sadar menjawab "Ke Medan" hahahahaaaaa
Song of the Moment :
Now and Forever by Richard Marx
posted by Robby Wijaya