30 November 2011

Kisah Kasih Tak Sampaiku

Namaku Budia Artisyal. Awal di Smansa aku adalah murid pindahan, tadinya disekolah yang lama salah satu murid terbandel sehingga harus mencari sekolah lain untuk melanjutkan pendidikan. Di Smansa aku menemukan kembali gairah belajar dan menyadari bahwa sekolah itu penting.

Saat pindah ke Smansa, aku berharap menjadi manusia baru dengan teman dan situasi yang baru, tidak seperti disekolahan yang lama. Aku termasuk beruntung karena seharusnya tinggal kelas ditempat yang lama, tapi bukan karena aku anak yang tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolahan tapi yang pasti aku adalah anak yang malas masuk kelas sampai-sampai ada guru yang nggak kenal denganku ada yang bilang "Oh ini yang namanya Budi .........."
 
Ketika resmi menjadi murid di Smansa, disitu dah ketemu dengan makhluk manis tersebut yang bikin aku betah berlama-lama dikelas. Kadang jam istirahatpun aku malas keluar kelas......memang kalau pengagum tidak pernah mau jauh dengan orang yang dikagumi......

Hari demi hari berganti perasaan kagum ini semakin bertambah karena dia telah menari-nari dihatiku... Walaupun malam gelap sekali tetapi membayangkan wajahnya terasa melihat di tempat yang terang karena kedua bola matanya seperti matahari yang menerangi hatiku.......... gombal kali yeee....

Jika suasana sudah begini aku selalu menyanyikan lagu Ebiet G Ade......Kita ulas dulu lagu Ebiet G Ade nya ya....

"Mengapa dadaku mesti bergetar sedang musikpun indah kudengar mungkin karena kulihat lagi lentik bulu matamu 

dan rambutmu yang kau biarkan jatuh terurai dikeningmu makin membuatku terpana... kau goreskan gita cinta....

mengapa ku mesti duduk disini sedang kau tepat didepanku mestinya ku berdiri melangkah kedepan kusapa ....atau ku isyaratkan cinta 

namun itu tak kulakukan kata orang cinta mesti rela berkorban......"

Teman-teman lagu tersebut menjadi spesial bagiku seolah mewakili perasaanku saat itu, aku bukan insan yang pemalu untuk mengungkapkan perasaan tapi melihat karismanya nyaliku ciut... 

Aku berusaha mencari informasi tentangnya dari teman-teman baikku, ada satu teman akrabku namanya si Muak dari dia kudapatkan cerita bahwa makhluk manis itu sudah ada yang memiliki dan gak mungkin bisa diraih (walaupun diungkapkan belum tentu dia mau, apa lagi dengan aku yang gak punya "sesuatu"). 

Akhirnya kuputuskan untuk memendam perasaan ini, berharap suatu saat berjumpa dengan seseorang yang sepertinya.... melalui media alumni aku bisa meluapkan rasa yang dulu pernah ada sesuatu yang melengkapi cerita, aku sebagai siswa Smansa...


posted by Budia Artisyal

29 November 2011

'Sang ketua gank lulusan 95' beserta pengikut-pengikutnya

Walaupun tidak pernah dipilih dan dilantik secara resmi, bisa dibilang sebagian besar alumni Smansa lulusan '95 mengakui Aris lah sang 'ketua gank'. Perlu dicatat tidak ada konotasi negatif atas kata-kata 'gank' yang saya gunakan disini, ini hanya kata yang saya pakai untuk menggambarkan betapa solid dan kompaknya kelompok ini. Mungkin berawal dari posisinya sebagai ketua OSIS semasa sekolah dulu, atau bisa jadi juga karena aksi kumpul-kumpul mereka lebih banyak berpusat di rumahnya.

Anggota gank ini seperti sudah saya sebutkan di atas sangat solid sekali, kekompakan mereka tetap berlanjut sampai lulus dari SMA. Foto-foto dibawah ini hanya sebagian kecil dari bukti otentik kekompakan mereka, anggota 'gank' yang wajahnya ada di foto pun hanya segelintir dari anggota sebenarnya yang jumlahnya sangat banyak.



Posted by Nelya

Tentang aku, buku favoriteku, dan seorang sahabat

Jauh sebelum aku punya kesanggupan dan kemampuan membaca karya sastra dalam bentuk buku yang sebenarnya, mungkin waktu masih SMA dulu sebuah karya Gola Gong berjudul Balada si Roy adalah kiblatku tentang sastra. Maklum, aku dibesarkan di kota kecil...yang toko bukunya cuma terbatas menjual buku-buku kebutuhan sekolah dan majalah-majalah yang laku dijual saja. Membaca karya sastra dulu pun cuma sebatas sinopsis yang ada di buku pelajaran bahasa Indonesia, bukannya tidak berminat atau tidak suka tapi perpustakaan tempat dimana aku bersekolah memang tidak menyediakan buku-buku sastra yang layak buat dibaca. Bisa menemukan buku Balada si Roy ini pun atas jasa sebuah taman bacaan kecil yang ada di kotaku, thanks buat seseorang yang biasa kami panggil Ayah yang secara tidak langsung membuatku mengenal si Roy.

Setelah punya kesempatan membaca karya-karya lainnya pun buku ini tetap menjadi salah satu buku favoriteku. Mungkin bukan lagi karena cerita dan bahasanya aku anggap yang terbaik, tapi mungkin karena cerita di buku ini cukup mewakili perasaanku sebagai remaja di waktu lalu. Jadilah apabila ingin bernostalgia tentang masa SMA, aku baca buku ini lagi. Ada kata-kata di buku ini yang aku tak pernah lupa "orang baik ada dimana-mana", mungkin itu juga yang membuat aku tidak pernah takut untuk memulai kehidupan di tempat yang baru dan asing.

Buku ini bisa dibilang turut menemaniku dalam pencarian jati diri. Kalau saja aku cowok mungkin juga sudah ikut-ikutan bertualang ala si Roy. Di benakku yang kala itu masih remaja usia belasan tahun, si Roy jadi sosok idolaku. Sosok si Roy menggambarkan seorang yang sangat peduli, setia kawan, apa adanya.....terutama sifat 'manly'nya membuat aku membayangkan andai menemukan figur seperti itu di dunia nyata. ( Stttt...jangan bilang siapa-siapa ya, mungkin pertama kali aku jatuh cinta waktu SMA adalah sama si Roy...hahaha.... )

Lain pengaruh buku itu terhadapku, lain pula halnya dengan teman-temanku yang cowok. Aku mau sedikit berkisah tentang seorang sahabat yang pernah membuat aku terbelalak... "haaaa? ternyata beneran ada orang yang terpikir bertualang ala si Roy????" Sebenarnya sahabatku ini sudah aku kenal lama sejak kelas 2 SMP, waktu SMA mungkin kecintaannya pada alam liar dan udara bebas bisa dibilang sama dengan kebanyakan teman-teman cowokku lainnya. Kami memang tinggal di kota kecil, dengan keindahan alam yang kebanyakan belum tersentuh fasilitas wisata sepertinya bukan hal aneh kalau remaja seusiaku kala itu rata-rata menyukai berinteraksi dengan alam bebas.

Bertemu dengan sahabatku ini lagi justru waktu aku sudah kuliah di pulang sebrang. Dia datang mengunjungiku setelah pulang bertualang dari Rinjani, dan sebelumnya dari mana lagi aku juga sudah lupa. Jadilah aku ikut terlibat dalam petualangannya menjelajahi Jogja yang eksotis. Ada yang lucu yang membuat aku mentertawakannya dalam usahanya menjadi si Roy....Sobat, si Roy itu kalau kehabisan uang dalam perjalanan tidak pernah dan tidak akan telpon Ibunya minta dikirimi uang....haha... Tapi salut buat dia, pembelajaran hidup dalam mencari jati diri sepertinya membuat dia menemukan semua yang dia cari. Sobat....kalau suatu saat perjalanan ala si Roy mu dibukukan, jangan lupa ya....harus ada namaku di bab tentang Jogja....hehe...

( Dedicated to one of my best friend....sesama fans berat Balada si Roy )

posted by Nelya

Jalan-jalan ke Padang-Maninjau- Bukit Tinggi ( 1997 )



Kelas 3 Sos1 ( 1994-1995 )




DASRIL (NANDAI) in Memoriam...

...Jujur, polos dan apa adanya... begitu aku menggambarkan sosok sahabat yang satu ini...
Mengenalnya aku seperti diajarkan arti hidup ini, betapa tidak... sejak pertama kali aku mengenalnya pada tahun 1992 diwaktu latihan barisan indah untuk acara 17 Agustus-an dan dia mengulurkan tangan kepadaku mengajakku bersahabat... NANDAI... begitu nama panggilannya, yang akhirnya aku tahu dikalangan teman-teman yang suka ‘menubo’ dipanggil NANDAI RAMBUTAN.... (sadis...!!!) maafkan mereka sobat...
Sejak saat itu persahabatan kami terjalin...!!!

Setelah sekian lama bersahabat dan semakin akrab aku mencoba memberanikan diri untuk bertanya padanya akan rasa penasaranku selama ini : “Maaf, aku boleh bertanya gak? Kok kamu dipanggil Nandai Rambutan...???”
Upss, aku khawatir apakah dia marah dengan pertanyaan ku ini. Namun dengan wajah yang tidak berubah sama sekali dan tetap bersahabat dia menjawab: “Oh, itu karena aku memang sering jualan rambutan di pasar kalau pulang sekolah, bantu-bantu orang tua”
Subhanallah... aku terkejut sekaligus kagum.....!!!
Suatu jawaban yang sangat jujur, polos dan lugu, tak terbersit gengsi apalagi jaim didalamnya, Salute...!!!

Pada saat itu aku berpikir bahwa sesungguhnya dia adalah seorang sahabat yang memiliki pengalaman hidup yang lebih matang dibandingkan dengan diriku... meskipun dipanggil dengan nama yang memiliki unsur ‘tubo’ namun dia tidak marah ataupun protes, bahkan dia mengakuinya dengan jujur, sungguh aku merasa kecil dihadapannya...
Persahabatan kami terjalin begitu akrab..... apalagi sejak kepemimpinan Ketua OSIS saat itu (Putra Kayu Aro)...

Sampai akhirnya tamat SMA... aku lulus dan meneruskan pendidikan ku ke salah satu PTS di Kota Padang dan dia lulus test UMPTN di salah satu PTN yang kalau tidak salah IKIP (maaf aku lupa namanya)... namun aku tidak tahu dengan alasan apa sehingga NANDAI lebih memilih melanjutkan usaha keluarganya di Pasar Tanjung Bajure daripada ke Perguruan Tinggi...

Lama tak ada komunikasi diantara kami dan sekitar setahun kemudian aku benar-benar dikejutkan dengan berita kecelakaan dan meninggalnya sahabat terbaikku sekaligus guru kehidupanku ini...
Aku seakan tak percaya mendengar kabar ini, begitu cepatnya...
Oh... My God... hanya do’a yang bisa ku panjatkan buatmu, semoga arwahmu diterima disisi -Nya...

Rest In Peace Bro... I Miss U....

Posted by ADE CHANDRA

27 November 2011

Camping di Danau Kerinci

Foto-foto di bawah ini menjadi bukti betapa kompaknya kami walaupun masa bersama sebagai siswa SMA sudah berakhir. Foto ini merekam acara camping yang berlokasi di Danau Kerinci beberapa tahun setelah lulus SMA. Kejadiannya saat masa liburan kuliah, yang mana biasanya teman-teman banyak yang pulang dari tempat domisili sementaranya selama menuntut ilmu di bangku kuliah.

Yang saya ingat acara seperti ini selalu seru, diwarnai dengan canda tawa, kadang juga begadang semalaman sambil nyanyi-nyanyi diiringi petikan gitar teman-teman.













posted by Nelya

Di Hari Acara Perpisahan Sekolah ( 1995 )


Corat Coret di Hari Pengumuman Kelulusan (17 Mei 1995 )



Kelas 3 Fisik ( 1994-1995)




Kelas 2 Fisik ( 1993-1994 )




Kelas 1B ( 1992-1993 )



Napak Tilas

.....Aku menyadari sebelumnya bahwa pasti banyak diantara teman-teman Alumni SMA Negeri 1 Sungai Penuh lulusan 1995 yang tidak begitu mengenaliku, bahkan aku yakin dan percaya diantara teman-teman ada yang masih bertanya-tanya, siapa ya...??? dulu di kelas mana...??? kok aku gak kenal ya...??? Aku memaklumi hal itu karena aku memang sedikit berbeda dari teman-teman (berani tampi beda.red) Wkwkwkwk.... Berdasarkan hal tersebut maka aku mencoba untuk menulis atau lebih cocok dibilang curhat atau share lah di dinding blog kita ini, soalnya kata-kata menulis agak berat buatku mengingat aku bukan lah penulis yang mahir seperti Bu Admin kita NELYA ERVINA. Hidup Bu Admin....!!! hehehehe

Adapun maksud dari coretan dindingku ini adalah sekedar untuk mengingatkan kembali ataupun mengenali lebih dalam lagi antara satu dengan yang lain seperti kata pepatah “Tak Kenal maka Tak Sayang, Tak Sayang maka Tak Cinta” dan yang lebih penting lagi adalah agar tali silaturrahmi diantara kita tetap lestari meskipun sampai kakek nenek.....  Amiiiin Ya Rabbal Alamin.....

Medio 1992 adalah awal ku menginjakkan kaki di Gedung Tua SMA Negeri 1 Sungai Penuh atau istilah kerennya saat itu adalah SMANSA. Sebagai siswa baru di SMANSA aku merasakan suasana yang aneh dan lumayan asing, hal itu dikarenakan aku berasal dari SMP yang berbeda dari teman-teman yang hampir keseluruhan berasal dari SMP Negeri 1 dan 2 Sungai Penuh. O’ya, perlu diketahui bahwa aku berasal dari sekolah dengan rayon yang berbeda yaitu SMP Negeri Tanjung Pauh... (Ndeso) hikz... ^_^

Sungguh merupakan perjuangan yang begitu berat bagiku saat itu untuk beradaptasi dengan lingkungan, teman-teman yang baru dan juga bahasa pengantar yang digunakan disekolah ini karena sangat berbeda sekali dengan bahasa yang digunakan di sekolah asalku dulu. Disekolah asalku menggunakan “Bahasa Tanjung Pauh” sementara disini menggunakan “BAHASA MINANG” yang setelah kupelajari ternyata memiliki 2 aliran, yaitu “Bahasa Minang Asli” dan “Bahasa Minang Pondok/Sungai Penuh”. Bedanya adalah pada intonasi atau cara pengucapan, kalau Bahasa Minang Asli mengucapkan KAMA ANG RIS...? dengan intonasi tegas, biasa dan pendek, sedangkan Bahasa Minang Pondok/Sungai Penuh adalah dengan irama yang mendayu dan lebih panjang dan lama... “KAMAAA... ANG RIS...???”  (baca dengan irama Pondok/Sungai Penuh.red) Wkwkwkwkwk... Namun sejalan dengan waktu yang terus begulir akhirnya aku bisa berbahasa minang seperti yang teman-teman gunakan.

Saat pertama di SMANSA aku ditempatkan di Kelas 1 C, dan teman yang pertama kali aku kenal adalah AFRIZAL SATRIANTO (ARIS) dan ADEK BUSYRI (ADEK) yang memang sebelumnya aku juga sudah mengenal mereka berdua saat persiapan ke Jambore Daerah 1991. ARIS adalah teman yang asyik dan gaul abiz ditempatkan dikelas 1 E sedangkan ADEK dikelas yang sama denganku. Dari mereka berdua akhirnya aku dikenalkan dengan teman-teman yang lain termasuk teman-teman di kelasku seperti : DEWI RIKA SUSANTI (Cik) cewek yang pertama kali ku kenal di SMANSA, BUDI TAUFIK (Oek), MUHAMMAD ZUHDI (Zuhdi), SILVIA YUNITA (Sil), JONNI (Ony), RONNY RIKHO SINAGA (Riko), RIZA (mohon maaf atas kesalahan dalam penulisan nama dan gelar.red) dan teman-teman lainnya yang aku juga sudah lupa karena sudah begitu lama.

Singkat cerita, setahun kemudian aku naik ke Kelas 2 dan terjadi pembagian lokal lagi. Di Kelas 2 aku ditempatkan di Kelas 2 Biologi 2 yang sampai saat ini aku cuma ingat  teman satu-satunya adalah ROBBY WIJAYA (Oby) itupun lantaran kami pernah bersaing secara sehat untuk mendapatkan Cinta seorang Gadis dari SMA Hiang yang ikut BSP (Bahana Suara Pelajar) waktu itu... dan akhirnya yang meraih cintanya tak lain dan tak bukan adalah Adhe Tanjap.... ha...ha...ha...ha...ha... (Ssssttt...Secret.Red) PISS By.... Saat di Kelas 2 aku lebih banyak eksis di luar yaitu dengan teman-teman GENG MOTOR-ku dibandingkan dengan teman sekolahku. O’ya, waktu naik Kelas 2 aku ngamuk-ngamuk minta dibelikan motor GL-PRO sama Ortu ku, karena saat itu motor GL-PRO adalah sudah “Sahabih-habih Gaya” (pinjam istilah JULI HENDRIKO alias Naggut alias Hendri Metalik alias Een Irama)... Wkwkwkwkwkwkkk... Sehingga mengakibatkan nilai belajarku benar-benar anjlok dengan predikat ranking terakhir.... huahahahahahahaaa (buka kartu.red).

Kemudian tak lama berselang, kira-kira sepeminum teh... (pinjam istilah WIRO SABLENG.red) wkwkwkwk... kami pun naik ke Kelas 3. Kegagalanku di segala bidang di Kelas 2 semoga tidak terulang lagi di Kelas 3. Aku berterima kasih sekali kepada Pak PASMA (Alm.) dan Pak PRINSIS AMARWAN yang telah banyak membantuku agar bisa naik ke Kelas 3, dan atas nasihat-nasihat beliau lah maka di Kelas 3 aku mulai sedikit berubah dan mulai banyak bergaul dengan teman-teman sekolah dan nongkrong di rumah ARIS jika malam menjelang bersama ABOIK, EDWIN, NOVI EKA SAPUTRA, ADEK BUSYRI, JULI HENDRIKO, ROBBY WIJAYA, PAPAL (PGRI), Alm. DENI dan lain-lain.

Sedikit tentang kelas ku yang baru. Di Kelas 3 aku dipindahkan ke 3 Biologi 1, adapun teman-teman satu lokalku adalah INDAH NIANI, YESSI NIRMALA DEWI, EVA MARLINA, HERLINA, MERI, FITRI, EMELIA DEWI yang sampai kuliah pun dengan dia.... (uuufffftttt bosaaaaaan.red) wkwkwkwkwk... (PISS Wi...), EKA MAHENDRA, FEBRINO SATRIA UTAMA, Pasutri BUDI RIANTO (Sabuang) & MIRAWATI, HERDINAL, HERA KASMA, BOBI IRAWAN, FENDI PIDUNG, AANG dan lainnya yang tidak bisa kusebutkan satu persatu mengingat durasi dan jam tayang serta daya ingatku yang mulai menurun. Hikz... ^_^

Selama di SMANSA aku mengakui bahwa aku cuma lebih banyak bergaul dengan teman satu kelasku dan teman-teman yang hobby 'cabut' lalu nongkrong di Taman Bacaan MIRA milik Ayah dan Bakso ENCUL seperti OKA HERTIANTO, ASRIL, NUGRA HERI, RULLY  dan lain-lain dibandingkan dengan teman-teman alumni lainnya. Bahkan aku terkadang Apatis (ups...jadi ingat temanku Alm. NANDAI, anggota Geng Apatis... hikz...) dengan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah seperti OSIS dan sejenisnya, makanya wajar saja diantara teman alumni ada yang tidak begitu mengenaliku dan hanya pernah mendengar nama besarnya yang legendaris saja sebagai ADHE TANJAP alias ADHE GARONK.... (sombong s’tek.red) Wkwkwkwkwkwkwkwkwkkk... PISS... :P

Akhirnya semoga tulisan ini bisa sedikit memotivasi kita semua untuk bersua kembali atau kato kami dusun BUSUO KANTI LAMO atau dalam istilah kerennya disebut REUNI... Mmmmmuuuuachhh...

To be Continue....

Posted by ADE CHANDRA

26 November 2011

My reflection : about my journey

Tidak ada hal-hal istimewa yang terjadi padaku yang bisa membuatku punya hak-hak istimewa pula, tidak sebagai anak pejabat/orang terkenal, tidak sebagai anak orang kaya, tidak juga sebagai gadis cantik. You know... siapa yang tidak ingin hal-hal seperti itu terjadi dalam hidup kita yang bisa membuat kita menjalani hidup dengan lebih mudah. Tapi tak satupun hal tersebut aku punyai, aku hanya seorang 'rata-rata' yang tidak banyak dikenal dan diingat. Satu-satunya keajaiban yang terjadi padaku adalah selalu ada orang-orang baik di sekelilingku. Ya.....aku bicara tentang persahabatan yang sejauh ini selalu aku banggakan sebagai hal yang paling berharga yang selalu aku punya...dan aku sangat yakin tidak semua orang mampu memilikinya.

Beberapa orang terkenal berpendapat “To travel is better than to arrive.” Sebelumnya ketika pertama kali menjelma sebagai remaja berseragam putih abu-abu, aku sempat berpikir kalau tentu saja 'tujuan' adalah hal paling utama yang ingin aku capai. Tapi setelah kenal 'all of my beloved Smansa friends', mungkin ada hal-hal yang mengubah cara pandangku untuk mencapai tujuan tersebut. Mungkin bukan saran yang bijak yang boleh diceritakan pada anak-anak yang masih sekolah saat ini. Tapi itulah dulu, aku mencoba kompromi dengan diriku sendiri bahwa ada hal-hal lain yang ingin aku alami sebelum akhirnya sampai pada tujuan yang aku targetkan.

Mungkin dulu aku menyebutnya sebagai kebandelan...ribut disaat jam kelas kosong, bolos disaat pelajaran membosankan, sesekali kabur diam-diam dari rumah untuk camping atau mendaki gunung. Tapi justru dari bentuk kebandelan itulah aku menemukan persahabatan, memiliki teman-teman yang rasa setia kawannya tidak perlu diuji lagi. Ikatan persahabatan itu terus berlanjut bahkan sampai kami lulus dari SMA. Karena aku meneruskan kuliah di pulau seberang, saat musim libur tiba selalu aku sempatkan untuk kumpul lagi dengan mereka.....bisa dikatakan stress karena tekanan dan beban kuliah sebelumnya hilang seketika saat bercanda lagi dengan mereka.

Sampai saat ini mungkin mereka masih sebagai sahabat-sahabat terbaik yang pernah aku miliki. Sama sepertiku, barangkali sahabat-sahabatku juga sudah menemukan sebagian dari tujuan hidup yang ingin mereka capai...terlepas apapun itu, sesuai dengan pilihan hidup mereka. Tapi kenangan persahabatan kami tak pernah jadi hal usang untuk diperbincangkan. Karena selalu saja......It’s all about the journey, not the destination.

(Buat semua sahabat terbaikku....thanks for being my best friend)


Song of the Moment : Keep holding on by Avril Lavigne

posted by Nelya

25 November 2011

Mirawati


Nama lengkap : Mirawati
Nama panggilan : Mira
Kelas : 1A, 2 Bio, 3 Bio
Alamat sekarang :

Lenny Susmira

Nama lengkap : Lenny Susmira
Nama panggilan : Lenny
Kelas : 1B, 2 Bio
Alamat sekarang : Kerinci

Fitriyani Bayumi


Nama lengkap : Fitriyani Bayumi
Nama panggilan : Fitri
Kelas : 3 Bio2
Alamat sekarang : Jakarta

Nurhuda


Nama lengkap : Nurhuda
Nama panggilan : Beta
Kelas : 1D, 2 Bio, 3 Bio
Alamat sekarang : Bangko

Lili Fitrianti

Nama lengkap : Lili Fitrianti
Nama panggilan : Lili
Kelas : 1E, 2 Sos, 3 Sos
Alamat sekarang : Sungai Penuh

Dede Sastesi

Nama lengkap : Dede Sastesi
Nama panggilan : Dede
Kelas : 1B, 2 Sos, 3 Sos
Alamat sekarang : Duri-Riau

Tommy Erizon

Nama lengkap : Tommy Erizon
Nama panggilan : Tommy
Kelas : 1.., 2 Bio, 3 Bio
Alamat sekarang :

Ronny Rikho Sinaga

Nama lengkap : Ronny Rikho Sinaga
Nama panggilan : Rikho
Kelas : 1C
Alamat sekarang : Medan

Muhammad Zuhdi

Nama lengkap : Muhammad Zuhdi
Nama panggilan : Zuhdi
Kelas : 1C
Alamat sekarang : Palembang

Viking Rizarta

Nama lengkap : Viking Rizarta
Nama panggilan : Viking
Kelas : 1.., 2 Fisik, 3 Fisik
Alamat sekarang : Jambi

Pardianadi

Nama lengkap : Pardianadi
Nama panggilan : Pardianadi
Kelas : 1.., 2 Fisik, 3 Fisik
Alamat sekarang : Bekasi
Social network : facebook.com/par.pardianadi

Sofa Sopian

Nama lengkap : Sofa Sopian
Nama panggilan : Sofa
Kelas : 1B, 2 Sos, 3 Sos
Alamat sekarang : Sungai Penuh