Seorang temanku yang bijak berkata, " Dalam kehidupan asmara......pakailah filosofi Tarzan, jangan lepaskan dahan yang satu sebelum mendapatkan dahan yang lain. Karena apabila gagal....terpaksa sang Tarzan berjalan di tanah....."
Masih dalam rangka berbagi kisah yang zaman dulu kuanggap sangat memalukan untuk diceritakan karena ini bisa dibilang kisah 'Rindu Sorang Part 2'ku, dengan tokoh dan setting yang berbeda tentunya. Setting kisah yang akan aku ceritakan berikut ini berlangsung dimulai sekitar pertengahan atau di penghujung tahun 1999.....persisnya aku lupa....tepatnya dimulai sejak aku kehilangan 'dahan' yang entah kenapa sejak dari zaman SMA tidak kunjung aku lepaskan juga. Di belakang hari baru sadar it's stupid thing that I've ever done......kenapa juga harus menghabiskan seluruh masa kuliah cuma dengan menulis dan membaca surat cinta, memangnya aku mau jadi pujangga apa?
Filosofi Tarzan seperti yang aku tulis diawal cerita itu sulit sekali untuk bisa aku terapkan dalam kehidupan asmaraku, so......aku sukses jalan di tanah setelah kehilangan 'dahan' itu. Menyadari diriku berada di tahun-tahun terakhir kuliah.....menjomblo jadi kondisi yang cukup menakutkan....hiiii....gimana kalo ntar gw dijodohin sama mak gw di kampung....aduuuuuh....ngeri juga membayangkannya. Karena waktu itu aku adalah mahasiswi tingkat akhir yang sudah tidak begitu aktif lagi di perkuliahan, temanku ada yang berpendapat kalau kesempatan terakhir dapat gandengan adalah di Perpus.....hihihi....tips yang tidak masuk akal, tapi sempat aku jalanin juga, namun sudah bisa dipastikan....... gagal.
Untuk menghibur diri dari tekanan tugas-tugas kuliah yang acapkali memaksaku melanggar nasehat Rhoma Irama yaitu 'begadang jangan begadang', aku selalu menyempatkan diri menghadiri acara silaturrahmi plus jalan-jalan yang diadakan suatu perkumpulan mahasiswa yang anggotanya teman-teman sekampungku. Awalnya tidak pernah terpikir dan tertarik untuk mencari 'dahan' baru di perkumpulan ini, tapi hmmmm.....ada seorang pemuda yang sering membuat aku ge-er dengan perhatiannya yang kuartikan sedikit special terhadapku....hihihi....mungkin juga ini cuma perasaanku saja waktu itu.
Berawal dari perhatian yang aku tafsirkan sedikit khusus itu, timbullah rasa sedikit khusus pula kepada si pemuda. Pemuda ini cukup mewakili type idamanku....hehe....rada-rada nyeni coz dia memang kuliah di bidang seni, tidak tergolong agresif dan tidak banyak omong kosong. Dulu di kampung halamanku waktu masih SMA, aku tidak sempat kenal dengan pemuda ini, cuma tau nick name nya saja karena dia banyak dikenal orang sehubungan dengan profesi yang dulu digelutinya.
Beberapa kali sang pemuda sempat bertandang ke kostku, tapi karena tempat dia tinggal cukup jauh jaraknya dengan kostku, kedatangannya tak sesering yang aku harapkan. Berawal dari ngobrol-ngobrol akhirnya jadi curhat-curhat (tepatnya dia yang curhat hehe...). Naaah.....berawal dari curhat inilah aku kehilangan semangat dan harapan dia bisa menjadi 'dahan' baruku. Ternyata dia juga pejuang sejati.....dan gadis idamannya yang hanya bisa dia idolakan dalam hati itu dulu kakak kelasku di SMA yang cantik dan menarik. Hiks....hiks....kok story nya mirip banget dengan 'Rindu Sorang Part 1' ku waktu SMA ya? Apa memang type seperti ini yang sebenarnya aku sukai......? Tapi justru type seperti inilah yang tak tergapai olehku hiks.....
Jadi......lagi-lagi karena tidak pede menyaingi gadis idaman hatinya itu, aku memutuskan untuk menghilangkan si pemuda dari pikiranku. Sayangnya lagu Dewa 19 yang syairnya kira-kira begini......"aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku, beri sedikit waktu......biar cinta datang karena telah terbiasa......." belum dirilis waktu itu, coba kalau sudah dirilis pasti bisa memberi motivasi dan inspirasi untukku dalam melanjutkan misiku menjadikannya sebagai 'dahan' baruku hehehe.....
Begitulah teman-teman, sepenggal kisah yang dulu kusimpan rapat-rapat karena kuanggap sangat memalukan untuk diceritakan ini sekarang aku bagi pada kalian. Karena sekarang kisah ini buatku sudah tidak terasa memalukan lagi, tapi justru lucu apabila aku ingat kembali. Karena masa lalu memang kadang-kadang asyik untuk ditertawakan, karena sekali lagi aku katakan karena hal itu sudah tidak ada pengaruhnya lagi buatku di masa sekarang. Semoga kisahku ini bisa menjadi inspirasi buat teman-teman yang lain yang belum berani bercerita tentang masa lalunya........
Song of this Moment : Sway by Big Runga
posted by Nelya
No comments:
Post a Comment