11 January 2012

Exa True Story

Namaku Eka Mahendra. Aku tidak tahu asal muasal kedua orang tuaku memberikan nama itu, kalo kita cerna nama itu mirip nama orang-orang India dalam aliran Hindu. Aku sendiri lahir di Jambi pada tahun 1976 di Puskesmas Putri di depan Lapangan Banteng. Awalnya keluargaku tinggal di mess Jambi, dan kemudian sedikit demi sedikit orang tuaku mulai membangun sebuah rumah di Telanaipura tepatnya di lorong ''CADIKA'' ( dekat pemancar ). Disanalah aku pada masa kecil menghabiskan waktu, sampai detik ini aku belum pernah lagi bertemu dengan teman-teman SD ku dulu disana.

Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara, dan aku pula yang paling bandel/ mada ( itu kata orang tuaku ). Pernah suatu waktu aku secara tidak sengaja membakar semak ilalang di depan rumahku, itu terjadi saat aku main kembang api di siang bolong. Konyolnya aku melemparkan kembang api ke dalam semak ilalang yang sudah kering. Hampir saja beberapa rumah dekatnya terbakar. Karena kelalaianku itu aku dikurung didalam rumah tidak boleh main keluar selama 1 minggu.

Memang kalo aku ingat-ingat masa kecilku, aku jadi tertawa sendiri. Pernah aku dengan teman-teman SD ku tidak masuk ke sekolah hanya untuk mencari bola golf yang masuk ke dalam kolam di sekitar lapangan golf. Padahal kegunaannya tidak ada ? Tapi terlepas itu semua, prestasiku di sekolah tidak jelek. Aku tetap masuk dalam 3 besar saat itu. Pada saat aku kelas 3 SD aku mengikuti orang tuaku pindah ke Kerinci, awalnya aku tidak mau untuk pindah. Aku malah ingin tetap di Jambi karena aku merasa masih ada Makwo ku yang tinggal di Bajubang. Tapi karena desakan akupun akhirnya bersedia untuk pindah.

Akhirnya aku pindah sekolah di Desa Koto Majidin kampung dari ibuku . Pada awalnya aku jadi bahan olokan anak SD di Koto Majidin karena aku masih memakai logat Jambi ''Kau'' ( kalo Bahasa Kerinci ''kau'' untuk perempuan & "mpong" untuk laki-laki ). Selama beberapa bulan aku beradaptasi dengan lingkungan baruku, dan mempelajari bahasa di desaku. Akhirnya aku mulai bisa mengerti dan bisa menggunakan bahasa Koto Majidin.

Selama 3 tahun aku melanjutkan SD di Koto Majidin, dan pada tahun 1989 aku melanjutkan sekolahku ke SMP. Atas saran ortu untuk melanjutkan sekolah diSungai Penuh, awalnya aku ragu apakah aku bisa beradaptasi dgn teman-teman baru yang tidak sama SD nya denganku, dan akupun tahu kalau di Sungai Penuh menggunakan Bahasa Minang, bahasa yang belum aku mengerti. Walaupun kakek dari ayahku orang Bukit Tinggi tapi Bahasa Minang adalah hal baru bagiku. Dengan motivasi kedua orang tuaku akupun berani untuk masuk kedalam lingkungan yang baru ini .

Pertama masuk sekolah di SMPN 2 aku mendapatkan kelas di 1F, dan tak disangka pada pertemuan pertama aku diajukan oleh teman-teman kelas ku untuk menjadi ketua kelas. Dan akupun menerima usulan dari teman-temanku, di kelas 1 F pula aku mendapatkan teman yang sampai saat ini seperti saudara bagiku dan dari mereka pula aku bisa mengerti dan membawakan Bahasa Minang. Kedua teman kelasku itu tidak pernah malu untuk main ataupun menginap di rumahku, mereka adalah si gapuak & si kuruih ( Rivi & Edwin ). Mereka berdua memang sahabat sejati bagiku. Banyak sekali kenanganku bersama mereka, baik di kelas maupun saat bersama di luar sekolah. Teman-teman di kelasku sering sekali mengintip ke kelas sebelahnya (1E) yang saat itu menjadi primadona, dia adalah mayoret Drum Band SMP ku.

Selanjutnya aku naik kelas 2 dan mendapat kelas di kelas 2B, disini aku mendapatkan teman baru dan salah satunya yang menjadi ketua kelasku yang boco......! Dia adalah Adharismanto. Di kelas 2B ini aku diangkat sebagai wakil ketua kelas. Macam-macam keisengan dari teman-temanku di kelas 2B ini. Banyak kejadian unik selama di kelas 2 ini, salah satunya adalah kegemaran teman-teman yang lokalnya di lantai bawah untuk mengintip 'sebeng' saat siswi yang kelasnya di lantai dua mau naik atau turun tangga.

Singkatnya aku naik ke kelas 3 dan aku mendapat kelas di lokal 3B, dan lagi-lagi aku kembali didaulat untuk menjadi ketua kelas. Kelas ini banyak juga kenangan-kenangannya, tapi di kelas 3B ini para siswinya yang rada-rada preman. Pernah aku sebagai ketua kelas membantu teman-teman wanita cabut dari sekolah dengan melempar tas teman-teman keluar tembok. Karena kelas 3 di lantai 2 jadi dengan mudah melemparnya keluar..................? Namun sayangnya aku sudah lupa teman-teman cewek di kelas 3B ini. (Tolong yang merasa pernah jadi anak buahku di kls 3B SMP 2)

Pada tahun 1992 aku akan melanjutkan sekolahku ke SMA, setelah selesai di bangku SMPN 2 Sungai Penuh. Dan akhirnya aku dapat di terima di SMANSA dan mendapatkan ruang di kelas 1E. Awalnya aku menyangka bahwa kelas ini adalah untuk siswa yang nilainya rendah/ anak-anak yang IQ nya jongkok (termasuk aku) wkwkwk.Tapi dengan berjalannya waktu anggapanku tersebut tidak sepenuhnya benar, teman-teman yang ada dikelas 1E ini ternyata adalah anak-anak yang sangat kreatif dan kompak. Emang sich kalo tentang face nya rata-rata ancur, termasuk sang ketua kelas.......wkwkwk.

Tapi yang membuatku salut adalah kebersamaan siswa di kelas ini sangat kuat, mungkin disinilah aku pertama kali belajar tentang kebersamaan. Memang kelas 1E ini ku akui sangat kompak, bayangkan baca stensil bareng, cabut bareng, sampe-sampe di gampar wali kelas ( P Khairul ) bareng bareng hehehehehe........... (Gw ga ikutan, gw kan masih kuper).

Dan disitu pula aku mulai merasakan suka pada seorang siswi di SMANSA. Namun siswi tersebut ada di kelas yang berbeda denganku. Walau aku mempunyai rasa suka padanya namun tidak kutampakkan pada teman-teman di kelas 1E ini, karena aku perhatikan di kelas 1E ini selalu heboh apabila tu cewek melintas di depan kelas. Selama berada di kelas 1E ini aku hanya bisa memendam perasaan karena untuk mendekati bidadari ini (pada waktu itu) adalah hal yang mustahil......wkwkwk.

Singkat cerita .......... akupun mulai mencari cara
untuk mendekati siswi itu. Hal itu memang amat sulit karena sebelumnya kami berasal dari SMP yang berbeda.

Setelah menamatkan sekolahku di SMANSA aku berniat melanjutkan ke AKABRI. Memang dari dulu aku sudah bercita-cita menjadi seorang tentara. Namun semua itu gagal ku gapai. Mungkin memang sudah takdirku tidak bisa menjadi militer. Untuk mengobati kekecewaanku, kedua orang tuaku memberi kesempaatan padaku untuk berlibur ke pulau sebrang tepatnya ke Jakarta.

Selama aku berlibur di Jakarta pikiranku/ asaku tetap ada di Kerinci, teman-teman mungkin tahu kenapa......? Ya tepat......karena hatiku masih berada di seorang wanita yang tertinggal di Kerinci. Namun tak disangka,
ternyata kedua orang tuaku mempunyai keinginan lain yaitu mereka ingin aku melanjutkan kuliah di Jakarta. Mulanya aku menolak keinginan orang tuaku, karena aku takut tidak akan bertemu "dia" lagi. Tapi setelah mendengar penjelasan kedua orang tuaku, aku memahami bahwa mereka ingin aku bisa merantau dan bisa mengerti dengan arti perjuangan hidup jauh di rantau.

Singkat cerita aku masuk kuliah di sebuah PTS di Jaksel. Dan inilah babak baru dalam alur cerita kehidupanku. Selama kuliah di sana aku tidak pernah punya keinginan untuk bisa mendapatkan wanita lain selain dia ! Dan untuk mengisi kekosongan hari-hariku, aku memilih untuk ikut dalam salah satu organisasi yaitu MAPALA di kampusku. Di MAPALA aku memilih divisi rock climbing. Hubunganku dengan DIA yang berada di Kerinci tidak pernah putus, karena aku selalu menyisihkan belanja bulananku untuk bisa interlokal ke Kerinci. Kalau untuk makan kita-kita di MAPALA sudah kebiasaan survival.

Setelah menjadi anggota MAPALA aku yang saat itu sebagai AM (anggota muda) diharuskan untuk melakukan ekspedisi untuk menjadi anggota penuh. Maka aku dan angkatan satu divisi (RC) berniat untuk ekspedisi di tebing Rungking di daerah Kerawang. Lalu untuk latihannya kami ambil tebing Citatah (Padalarang). Disinilah akan terjadi perubahan besar dalam diriku. Pada saat kami latihan, aku yang menjadi leader ingin membuat rute baru, karena rute biasa telah pernah kami taklukkan dengan tinggi 120 m. Adapun rute yang kami plot menurut kami sudah benar, tapi inilah awal bencana itu. Ternyata jalur yang kami plot itu adalah jalur yg rapuh (itu baru kuketahui dikemudian hari), jalur tersebut penuh dengan poin-poin yang terbuat dari batu rapuh (batu kapur). Singkat cerita pada pemanjatan pertama dengan aku sebagai leader, akupun terjatuh pada ketinggian +- 15 m dan terguling ke bawah tanah miring sekitar 15 m. Karena pada saat terjatuh di tebing kepalaku terbentur batu tebing maka akupun tidak sadar diri sesampainya di dasar.

Aku dilarikan ke rmh sakit, akupun di rawat di RS Hasan Sadikin Bandung selama +- 2 bln karena mengalami koma. Pertama kali orang tuaku mendengar bahwa aku kecelakaan mereka sangat marah, namun setelah mereka melihat begitu kuatnya ikatan kekeluargaan kami di MAPALA mereka (ortu) menjadi sangat salut kepada saudara-saudaraku di MAPALA. Karena saudara-saudaraku di organisasi selalu membantu menjagaku, mereka mendirikan tenda di halaman Rumah Sakit. Saudaraku dari GIRIGAHANA (mapalaku) selalu bertukar shift setiap 2 hari sekali, bergiliran menjagaku. Biarpun mereka datang jauh-jauh dari Jakarta, tapi di dekat ruanganku selalu ramai oleh saudara-saudaraku yang kadang-kadang bertingkah konyol.

Setelah di SMANSA aku mengenal arti persahabatan, maka disinilah aku menemukan lagi hal-hal seperti itu. Singkat cerita akupun diberi cuti selama 1 tahun dari kampusku. Sepulangnya aku dari Rumah Sakit yang ada dalam pikiranku hanya satu hal, yaitu aku ingin bertemu dia, aku selalu berteriak jika tiba-tiba aku ingat padanya. Dan sesampainya aku di Kerinci, kedua ortuku berusaha menghadirkan dia utk menemuiku. Dan rupanya mereka berhasil mengajak gadis itu untuk menemuiku. Rasa hatiku saat dia menjengukku sangat bahagia sekalee......hehehehe
Namun teman-teman, tahu ga itu adalah pertemuan yang terakhir bagiku dengannya.

Ceritanya begene.....pada tahun 1997 akhir masa cutiku sudah habis dan aku harus masuk kembali ke kampus. Dan dengan berat hati akupun berangkat kembali ke Jakarta, dan sesampainya di Jakarta akupun mulai aktif di perkuliahan lagi. Dan pada bulan Maret 1998 akupun berniat interlokal pada saat hari ulang tahunnya (29 March). Namun pada bulan itu aku mendapat interlokal dari ortuku bahwa mereka mendapat undangan pernikahan dr DIA yang kalo ga salah pada tgl 22 March. Aku ingat tgl itu karena pada tgl itu memang hatiku merasa tidak enak. Pada hari itu aku menantang teman kampusku dari Fak MARITIM dan aku bonyok dikeroyok anak-anak fakultas itu.Tapi aku pesankan ke ortuku untuk menghadiri resepsi pernikahannya.

Setelah kejadian itu akupun beralih ke gerakan yang lagi hot pada waktu itu (REFORMASI). Motivasiku saat itu adalah kekecewaan hatiku. . Aku merasa di khianati, aku merasa dipermainkan oleh perhatiannya padaku...
Tapi itulah kehidupan kadang diatas angin kadang kebawa angin.

Pada tahun 1998 adalah suatu masa perpecahan dan kehancuran suatu rezim. Namun di satu sisi di tahun itu pula pecahnya cintaku dan hancurnya harapanku, hehehehe. Akupun mulai mengintrospeksi diri, aku berpikir apakah yang aku lakukan selama ini (menunggu cintanya) adalah suatu kebenaran ? Akhirnya aku dapat memahami bahwa dia adalah bukan jodohku. Dan aku mengambil kata orang pintar cinta tak harus memiliki.

Namun setelah aku mengalami cobaan yg begitu berat ini, (hilangnya cintaku & kecelakaan yang terjadi padaku) akupun merasa ada sesuatu yang berbeda dalam diriku.....? Aku merasa sangat plong, merasa diri ini bebas tanpa ada satu tekanan apapun. Aku tidak pernah merasa takut/gentar bila berhadapan dengan wanita ataupun pejabat-pejabat yang pangkatnya tinggi-tinggi. Dan di kampusku akupun dikenal sebagai anaknya rektor. Itu karena kedekatanku dengan rektor waktu itu.

Coba teman-teman bayangkan, pernah suatu hari sekitar jam 8 pagi aku dipanggil ke rektorat, waktu itu aku menginap di sekretariat Mapala. Karena baru bangun tidur masih celana pendek dan pake sandal, dengan santai dan cueknya aku masuk aja ke ruangan rektor tanpa ada orang rektorat yang berani negor, karena seluruh orang rektorat pada tau kalo rektor dan aku kayak bapak ma anak. Akupun sebenarnya juga heran kok aku bisa seperti itu.

Akhirnya aku ikut terjun dalam gerakan mahasiswa pada saat itu, itu aku lakukan karena pada tahun itu aku belum 100% sembuh. Jadi aku belum bisa sepenuhnya ikut di kegiatan alam bebas. Cuma sedikit yang bisa kuikuti seperti ORAD & CAVING (arung jeram dan goa).

Teman-teman/mandan-mandan setelah aku mengalami perubahan dalam hidupku ini, aku merasa ada sedikit yang aku takutkan yaitu aku akan terbawa oleh arus ( hidup di kota man! ). Terus terang semenjak aku ditinggal dia, akupun mulai beranggapan wanita itu sebagai objek kesenangan bukan untuk seterusnya, pernah beberapa kali aku dekat dengan beberapa wanita hanya untuk sekedar iseng saja.

Tapi pandanganku terhadap wanita seperti itu mulai berubah, aku tetap ingin mendapatkan cinta sejati. Singkat cerita aku mencari cinta itu sampai keluar Jakarta. Di Jogja dan di Surabaya akupun mempunyai saudara MAPALA dari kampus UPN. Oh ya teman-teman, disaat aku maen di Jogja akupun sering maen ke Jalan Kaliurang kost-kostan seorang teman wanitaku waktu SMA dulu. Pernah aku ajak dia jalan ke alun-alun Jogja, aku pinjam motor temanku di Mapala UPN Jogja. Pertamanya aku sangat yakin temanku ini tau jalan-jalan di Jogja, kami berangkat kalo ga salah sekitar jam 8 malam dan sampe dialun-alun sekitar jam 9 malam, akhirnya kami isi dengan ngobrol ngalor ngidul. Tapi kuakui pada saat itu aku kok ada perasaan ke temanku ini........Dan saat pulang dari alun-alun kami sampai tidak menemukan jalan untuk pulang, dan baru kusadari ternyata temanku ini udah ga gaul lagi seperti saat di Kerinci.......huahaha50x

Itulah yang terjadi dalam hidupku pada saat itu. Aku juga tidak mengerti mengapa aku mulai menyukai lagi seseorang, dan yang lebih parahnya lagi aku menyukai wanita yang merupakan mantannya sahabatku. Lama aku merenung apakah hal yang pantas jika aku menyukai dia. Tapi kata hati tak bisa di bohongi bahwa aku menyukai dia saat itu. Mulai saat itu pandanganku terhadap wanita mulai berubah kembali, aku menganggap bila wanita yang bisa mnjaga auratnya adalah wanita yang baik untukku. Akupun mulai menyenangi wanita yang berjilbab. Hal ini entah karena hidupku yang urakan, jadi ingin mendapatkan wanita yang bisa untuk menasehatiku.

Terus terang setelah kejadian aku kecewa karena cinta dan kecelakaan, aku menjadi orang yang blak-blakan, dan urakan. Itu mungkin juga karena lingkunganku di kampus. Teman-teman tentu tau sendiri kehidupan anak Mapala bagaimana. Karena back ground seperti itulah aku ga pernah berhasil dalam mendapatkan wanita yang kusenangi.

Teman-teman, sejak aku sembuh dari sakit akibat kecelakaan itu, aku menjadi seorang yang terbuka/blak-blakan. Aku ga pernah tau yang namanya kesedihan, yang aku tau : aku harus senang ( never to lose ). Jadi aku dengan mudahnya ngomong cinta n mudah pula untuk lupa. Jadi kalo dipikir benar juga waktu itu temanku itu ga mau ama gw hehehehehehe.

Waktu aku ketemu lagi dengaan teman yang aku sukai ini saat dia sudah tinggal di Jakarta, pernah aku ngajak jalan-jalan dia ke Monas. Kami naek motor dan saat itu aku bawa motor ngebut. Tau ga dia ngomong apa ?
'' Ka, aden ndak nio mati kini''
Akupun tertawa dan berguman, sapa juga yang mo mati di jalan raya, ntar macet........hahahaha
Oh ya, akupun pernah mengungkapkan perasaanku pada seseorang (teman kita). Tapi emang gw yg sial kok...tetap aja ditolak

Singkat cerita : aku tidak berhasil mendapatkan cinta dari orang yang kusenangi. Sehingga setiap aku mendapatkan kerja selalu aku merasa ga berarti. Dan setiap aku bekerja klo tidak aku yang minta berhenti atau aku kena PHK. Singkat kata pada saat aku nerima panggilan kerja yang kelima aku mendapat kecelakaan sehingga aku dibawa pulang ke kampung halamanku. Dan akhirnya di sinilah akhir dari semua kisahku, aku berhasil menemukan cinta suci dari seorang wanita yang sesuai dengan harapanku sebelumnya, walaupun kami mempunyai rentang usia yang jauh (10thn), namun aku dengan wanita ini mempunyai satu hati, satu cinta dan kini kami telah dikaruniai 2 buah hati, buah cinta kami satu pria dan satu wanita.

THE END

Teman-teman/mandan-mandan itulah ceritaku dalam mencari cinta, yang masuk dalam ceritaku aku harap ga marah. OK?
see U ............cauuuuuuuuuuuuuu!


Song of this Moment : Risalah Hati by DEWA, Pupus by DEWA

posted by Eka Mahendra

No comments:

Post a Comment