“Eh anak baru siapo namonyo? Nio ngumpua LKS kan? Titip yo”!!! Itulah awal ceritanya….
Ketika itu saya duduk di bangku SMP di SMP 2. Sama seperti teman lainnya masuknya siswa baru di kelas kami pasti membuat penasaran, siapa namanya? Pindahan dari mana? Kenapa dia pindah? dan pertanyaan itu juga muncul di benakku. Kapan pastinya si anak baru masuk ke kelas kami, saya tidak tahu, karena waktu itu saya ikut JambRan bersama Dewi Rika Susanti, Emilda Krisanti, Sanora Yuder, Sas Mita, Yanti Muswita, si AM, si GATA-1, Alm Nine, Alfa Izin, Yose dan beberapa teman lainnya.
Sekian hari ikut kepramukaan, ditambah sekian hari sakit membuat saya kangen dengan teman-teman di kelas, sehingga ketika hari pertama masuk kelas langsung heboh, dan ada teman yang nyeletuk “Moon ada anak baru d kelas kita, lumayan enak dilihat” katanya, itu mambuat saya jadi penasaran…. Pucuk dicinta ulam pun tiba…. Tengtereeeeeeeng……. Ups .. anak baru masuk…. Memang agak manis….. tapi kok nggak rapi amat ya… baju separo dluar… rambut agak kusut (kayak bangun tidur aja dan jangan-jangan belum mandi ….. he… maaf ya….) itulah penampakan awalnya. Dan yang paling nyentriknya lagi si anak baru punya hobby datang terlambat, makanya jadi perhatian teman-teman. Kemudian kami belajar dan mengerjakan soal yang diberikan bu guru, ketika mengumpulkan tugas, saya belakangan dan kebetulan si anak baru juga mau mengumpulkan tugasnya jadi saya nitip sambil manggil.. ee…ee….ee.. “Eh anak baru siapo namonyo? Nio ngumpua LKS kan? Titip yo”, setelah memberikan LKS tersebut saya pun berlalu.
Waktu terus berjalan hingga musim ulangan tiba, biasanya nilai ulangan saya bagus , tapi kali ini saya seperti kena tampar… plak!!! Ketika diumumkan nilai MTK saya no. 2 dan no.1 nya dipegang oleh si anak baru….. kok bisa? Tidak percaya tapi itulah adanya… dan beberapa kali ulangan lainnya pun posisi nilai kami seperti itu, ini sangat membuat saya kesal, buku sekolah sama, LKS sama, gurunya sama, dan saya belajar “tunggang tunggik” untuk ngalahin nilai MTKnya tetap tidak bisa, akhirnya…. saya dan beberapa orang teman diam-diam membongkar tasnya ketika dia keluar di jam istirahat (ondeh!!! tabukak rahasio wak), oooo ternyata dia pakai buku ini….. kutemukan resep rahasianya, dan saya pun membeli buku yang sama, akhirnya…. hehehehe…. nilai saya kembali ke posisi aman… Yess!
Waktu berjalan lagi, kami GoRo dikelas, saya minta bantuannya, supaya saya tidak perlu lagi mencari satang (he….. maaf lagi ya), tapi tiba-tiba saja temannya nyeletuk “ si Moon maimbau nyo se dari tadi mah, si Moon naksir inyo yo… ndak buliah do… nyolah punyo pacar, pacarnyo kawan den”, Astagfirullah Haladziiiiiiiim, judes bana paja ko” pikir saya saat itu, sehingga saya jadi IL FEEL sekaligus pada kedua makhluk tersebut. Tapi anehnya tidak berapa lama kemudian gossip beredar di kelas “ada sesuatu” antara saya dan anak baru. Dan sampai dikelas 3 SMP sepertinya memang ada sesuatu yang tersirat.
Tiba saatnya di SMA kami diterima di sekolah yang sama, di kelas yang berbeda “sesuatu” itu terus berlanjut tanpa ada yang berani mengungkapkannya (mudah-mudahan ini bukan perasaan saya saja, karena saya dapat bocoran dari temannya, dan juga dari sikapnya). Ketemu… saling sapa… senyum… pulang bareng disertai beberapa teman yang satu arah, jajan di bakso sitok, kabar beredar mengenai “sesuatu” diantara kami tetap berkibar, tapi tetap saja tidak ada penegasan, ini yang membuat saya lelah sedangkan di dalam masa yang sama, saya sudah beberapa kali ditanyai – disurati – didatangi kakak kelas dari SMA PGRI yang menggunakan kelas yang sama (namanya saya lupa), kak U kelas 3 fisika, Kak I dari 3 saya lupa kelasnya (memori : Moon pinjam kakak buku ini dan itu ya, buat persiapan menyambut ujian), kak R dari 2 biologi (memori :” kakak nggak apa-apa diduakan asal Imoon mau dengan kakak” wow….. ehm), kak I dari kls 3 SMA 4 yang hampir tiap pagi berdiri di depan kelasnya (makasih kak senyumnya manis bangeeeet), bahkan kak Y dari kls 2 fis yang saya baru tahu sampai saya kuliah di Bogor.
Tapi entah mengapa nyanyian “Tak Bisa Ke Lain Hati” itu beredar disekitar saya, hingga pada suatu hari teman menyampaikan pesan darinya… “Moon, katanya pulang nanti barengan, dia minta tunggu, karena dia mau pergi bentar”.. Oh my God!!! Entahlah perasaanku saat itu, Bahagia, deg..degan… takut, campur aduk jadi rujak, Akhirnya!!!! Iya… dengan perasaan nano nano saya menunggu, pulang belakangan, tapi dia belum juga muncul hingga saya putuskan untuk pulang dan ee….. ketemu di gerbang sekolah, kami berpapasan dan dia melihat dalam diamnya.. (pandangannya membuat saya seperti disiram batu es… brrrrr) karena perasaan saya yang sudah tidak karuan saya terus saja berjalan menuju pulang. Sampai akhirnya kami benar-benar ketemu dan dia menyampaikan perasaannya. Beberapa hari kemudian saya menjawab pertanyaannya dalam bentuk surat yang juga diselipkan di buku (he…. tradisi kayaknya) tapi entah saya yang salah tulis, entah dia yang salah pengertian eeeee kami malah bubar padahal saya memang menyukainya dan kalau diajak back street pun “Aku Rela – kata Shanta Hoqi” (ondeeeeh, jan lah pindah predikat gata tu ka awak hiks..hiks).
Setelah itu kami seperti dua orang aneh. saya bisa bercanda bebas dengan temen cowok lainnya diapun bergurau dan banyak ngomong dengan temen cewek lainnya tapi dengan saya, hmmmmmm coooooooool abis, kalau nggak keselek nggak keluar tu suara (maaf….sekali lagi….). Sampai akhirnya saya mendapat kabar kalau dia jalan denga adik kelas, bubar, ganti lagi dengan adik kelas lain yang sahabatan dengan adikku, yang bener-bener nggak punya perasaan… dia ngincar adek kelas pakai motor ku….. Huuuuahahahaha…. Parah abis!!!
Lama berselang diakhir kelas tiga aku mendapat bocoran dari temanku kalau temanku yang lain, si D ada feeling dengan ku. Dan benar, aku mendapat surat berwarna PINK darinya….. terima kasih ya D… kamu teman baikku…. Benar-benar teman baikku.
Aku melanjutkan pendidikanku di IPB, banyak alumni SMANSA di sini, dan disini lah aku baru bisa memastikan ternyata Kak Y memang ada rasa dengan ku, juga kak B, yang dikerinci tantenya adalah tetanggaku dan pernah datang ke rumah ku untuk ngungkapin perasaannya tapi nggak jadi (Nyo cowok pamalu), tapi sepertinya aku lebih menyukai Kak D karena dia orangnya asik dan tidak menampakkan rasanya dengan cara yang berlebih. Pada saat libur lebaran kak D datang kerumahku dengan temannya sambil bergurau temannya nyeletuk “Moon si D lagi sakit ni, tapi dia ngotot aja mau kesini, boleh nggak Moon dia tinggal disini… sambil tersenyum kak D melihat ke arah saya, lama ngobrol sampai Kak D ngomong, “Moon kan baru kuliahnya, nanti aja pakai jilbabnya cari kerjaan dulu setelah mantap baru pakai jilbab”, dan saya menjawab “saya ingin memulai dari sekarang kak, dan ada alasannya yang tidak mungkin saya ceritakan ke Kak D dan temannya, dan sepertinya itulah kata kunci dari silaturahmi ini.
Beberapa waktu kemudian hubunganku dan si anak baru tadi kembali terjalin, jarak yang jauh hanya mempertemukan kami di telpon, libur semester saya pulang, berharap bertemu dengannya. Tapi di Kerinci saya bertemu teman yang tanpa sengaja mengucapkan “saya kemaren bertemu dengan si anak baru lho, pacarnya anak dari jurusan itu ….Tengngngng…. antara percaya dengan tidak saya pulang ke rumah, sampai di rumah saya dipanggil orang tua dan orang tua saya bilang “Moon, kami mendengar Moon berhubungan dengan si anak baru,…. dan itu dimulai sejak SMA, kami tidak menyangka selama ini kami dibohongi, dan Moon, dia seumur dengan Imoon, kalau mau cari yang serius carilah seseorang yang lebih dewasa yang benar-benar bisa membimbing dan mau memahami sifat dan karakter Imoon. Moon, kemaren ada keluarga kita yang menanyakan Imoon dan dia bekerja di Jakarta, nanti sepulang dari Kerinci dia yang akan jemput Imoon, dia orangnya baik dan santun, dan kami yakin dia tidak akan pernah menyakiti Imoon”. Entah mengapa ucapan ortuku memberiku keyakinan kalau si anak baru benar-benar mempermainkan kepercayaanku. Dan besoknya si anak baru datang kerumah, menyelesaikan hubungan kami dengan alasan …………… Kemudian saya pulang ke Jakarta, dan langsung kabur ke Bogor tanpa tahu kalau orang yang dipesankan orang tua saya sedang menunggu di bandara dalam keadaan cemas karena dapat kabar ada pesawat yang jatuh yang no penerbangannya adalah pesawat yang saya tumpangi.
Lanjut cerita apa yang saya temui memang benar, orang yang dipesankan ortu saya memang sangat sabar menghadapi sifat saya yang tidak sabaran, keras dan gampang meledak, setahun berjalan kami bertunangan.
Pada suatu siang yang cerah datang ke kosan ku seseorang dengan seragam lengkap TNI nya. Rupanya dia kak I yang dari SMA 4 dulu. Kami ngobrol sampai pada
Kak I : Dek, kakak datang kesini bermaksud untuk membina hubungan baik
dengan adek, kakak ingin serius, dari dulu kakak menunggu waktu ini.
Saya : Kakak ini bergurau, saya kuliah kak dan masih baru (saya cemas karena
sebentar lagi tunangan saya datang)
Kak I : Untuk hal ini kakak nggak bergurau dek, kakak percaya dengan adek,
kakak juga sudah punya penghasilan, sekarang kakak bertugas di
Bandung, Bandung Bogor dekat, dan kakak siap untuk itu.
Saya : Saya sudah bertunangan kak, itu nggak mungkin.
Kak I : Kakak nggak percaya kalau adek sudah bertunangan, dan kalaupun iya
sebelum janur melingkar itu belum berarti apa-apa!
Wow kereeen itu baru mantap pikirku, bukan mantap karena pekerjaanya tapi lebih pada keberanian dan ketegasannya bersikap. Trimakasih ya kak, atas kepercayaannya. Tapi ya seperi kata saya tadi, saya telah bertunangan. Dan memang akhirnya saya menikah dengan tunangan saya yang adalah titipan orang tua saya, kami pun hidup berbahagia dan sekarang saya telah dianugerahi sepasang putra dan putri. Alhamdulillah…..
Teman, itulah tadi cerita indah yang pernah saya lalui. Rasa suka yang manusiawi itu tidak akan dibatasi oleh anak siapa dia, cantik atau tidakkah dia, terkenal atau tidak dia, dan kaya atau miskinkah dia. Rasa suka akan datang kepada siapa saja tanpa mengenal waktu, dan itu timbul dari naluri yang tidak bisa kita prediksi kedatangannya.
Dan hal yang paling indah menurut saya adalah saat dimana saya menikmati masa SMA saya bersama teman-teman.
posted by Moonlaighis Nellya
No comments:
Post a Comment