Ketika masih bersekolah di SMP 1 aku merasa aku bukanlah seseorang yang istimewa, aku seperti anak kebanyakan, boleh dibilang aku termasuk anak yang kuper, karena itu aku yakin pasti banyak teman-teman yang tidak mengenal aku. Di SMP ini aku mulai menyukai seseorang, sebut saja 'A' dia anak pindahan. Awal kedekatan kami bermula dari dia meminjam buku catatanku, lalu kami jadi sering ngobrol berbagi cerita.....terkadang juga pulang bersama.......begitu indah.
Hingga suatu ketika dia menanyakan tentang keadaan kakekku, aku jadi heran dari mana dia tau tentang sakit yang diderita kakekku, sungguh suatu perhatian yg membuatku semakin menyukainya. Tapi ...kenapa dia lalu jadi berubah, tidak lagi seperti yang kukenal, seolah-olah dia mulai menjauhiku. Kami memang tidak pernah menyatakan suka satu sama lain(kalo anak jaman sekarang sih bilangnya HTS). Akhirnya aku mengetahui yang sebenarnya, ternyataaaaaa.... dia adalah om ku sendiri, nenekku adalah kakak kandung dari ayahnya. OMG...... aku tau itu ketika aku bertemu dengan ayahnya, yang bilang kalau anaknya juga satu sekolah denganku. Kesalahfahaman itu terjadi dikarenakan nama panggilan dia dirumah beda dengan nama aslinya. Hal itu lalu aku tanyakan padanya, dan dia yach.... sepertinya lebih baik kita saling menjaga perasaan masing-masing, seperti yang Bu Admin bilang untuk melupakan seseorang kita harus mencari orang lain....... wkwkwkwk.
Hingga akhirnya aku berkenalan dengan 'M' awalnya biasa saja kita saling bercerita, trus sering ketemu tanpa sengaja. Pada masa pedekate itu aku dengar dia dekat dengan seorang gadis 'S' hal itu kuketahui dari temannya. Karena hal itu aku mencoba menghindar dari 'M'. Namun karena dia orangnya baik dan enak diajak ngobrol, kami jadi makin dekat. Sampai akhirnya ketika aku masuk SMA kamipun jadian.....tapi sebelumnya aku sudah meminta kepastian darinya kalau aku tidak merebut dia dari siapa pun juga, karena aku tidak mau menjadi perebut pacar orang.
Aku type setia, jadi aku tidak pernah mencoba menyukai teman-teman seangkatanku yang guanteng guantenggggg, sampai akhirnya 'M' juga satu sekolah denganku. Di kelas 2 SMA, dibawah bimbingan Ibu Karmasih nilaiku mulai anjlok, dan beliau menyalahkan kondisi ini terjadi karena hubunganku dengan 'M'. Padahal kalau mau jujur semua itu karena aku mulai malas mengerjakan soal-soal latihan karena tidak pernah di ponten lagi seperti di waktu SMP dulu. Aku cuek dengan semua wejangan beliau, sampai beliau memberitahu ortu quuuu... Sejak saat itulah aku dan 'M' mulai backstreet, karena ortuku tidak merestui lagi hubungan kami.
Waktu pada suatu kesempatan aku dan teman-temanku jalan-jalan ke Danau, aku mengalami sesuatu hal yg merubah hidupku. Aku tenggelam di Danau, karena ingin menolong teman yang lagi berenang (kalau tidak salah Nelya, Cici dan Rabiah). Aku berusaha sekuat tenaga untuk muncul kepermukaan, tapi sepertinya ada yang menarik kaki kananku, setelah kehabisan tenaga aku pasrah, aku sudah mengucapkan dua kalimat sahadat dan memohon kebaikan untuk diriku. Pada saat tersadar aku merasakan pedih di pipiku, ternyata aku diselamatkan oleh seorang pangeran yaitu 'A'. Seperti di sinetron, itu komen yang kudengar dari teman-teman pada saat dia menggendong aku keluar dari Danau. Ya ALLAH, terima kasih telah menyelamatkan aku.
Cerita ini kusimpan dari ortuku. Aku mulai berpikir untuk membahagiakan ortuku dengan mengikuti semua nasehat mereka. Pada saat itu aku juga teringat tentang pertolongan ALLAH yang lain padaku. Suatu ketika saat aku ingin ke pasar aku di tegur oleh seorang pria yg menanyakan alamat padaku. Yang kuingat aku hanya menjawab pertanyaannya, aku tidak sadar apakah aku ditarik atau mengikuti dia begitu saja ke area sekolah di dekat rumahku, yang bisa kuingat hanya mendengar teriakan dan ejekan anak- anak kecil.....lalu aku lariiii tanpa berani lagi menoleh kebelakang.
Aku merenungi semua kejadian itu, hingga akhirnya aku memutuskan untuk membahagiakan orang tuaku dengan mengikuti semua keinginan mereka, termasuk harus berpisah dari 'M'. Aku bingung bagaimana harus mengatakan itu padanya, aku hanya bisa menghindar, menghindar dan selalu mencari alasan untuk menjauhinya...... tiada kata putus untuknya yang keluar dari mulutku...... jujur sampe sekarang qu masih menyimpan rasa bersalah itu,,,, hikshiks.....
posted by Silvia Yunita
No comments:
Post a Comment