20 April 2013
15 April 2013
Mengenang Masa Lalu / Berusaha Mengulang Masa Lalu .... 13 - 14 April 2013 di Padang - Bukit Tinggi
When I say I miss school, I mean my friends and the fun. Not the school.
****
Ingin mengenang masa lalu, atau berusaha mengulang masa lalu...demikian
latar belakang kebersamaan singkat kami tgl 13 - 14 April 2013 kemaren
di Padang-Bukit Tinggi.
Tidak dipungkiri kerinduan pada teman
lama semakin lama semakin tidak terbendung lagi, hingga muncullah ide
reuni ini. Lalu kenapa memilih kota Padang? Awalnya hanya karena
terpikirkan kota itulah yang diperkirakan letaknya di tengah-tengah,
biar adil buat dijangkau teman-teman yang tinggal di kota lain untuk
bisa datang. Selain itu setelah di data ternyata banyak juga teman-teman
alumni yang berdomisili di kota ini.
Langkah berikutnya
menentukan waktu acaranya. Agar segera terlaksana, kami memilih waktu
sebelum bulan Ramadhan datang. Pertimbangannya karena di bulan tersebut
dan bulan-bulan setelahnya mungkin kita semua akan lebih sibuk dan waktu
luang sudah tak sebanyak hari-hari biasa. Selain itu jangka waktu
perencanaan yang terlalu panjang berdasarkan pengalaman
sebelum-sebelumnya seringkali berefek pada gagalnya rencana.
Saya sedikit egois karena saya yang menentukan tanggal persis jatuhnya
acara. Walaupun saya yang memberi ide waktunya, tapi saya merasa sudah
mengajak diskusi teman-teman mengenai kesediaannya untuk bisa ikut atau
tidak di tanggal tersebut. Memang ada teman-teman yang langsung
konfirmasi mengenai ketidakbisaannya hadir di tanggal yang saya tentukan
tersebut, tapi karena awalnya yang menyatakan tidak bisa hadir cuma
beberapa orang, maka kami putuskan tanggal yang ditentukan tersebut
tetap berlanjut.
Kesalahan fatal yang saya lakukan adalah tidak
konfirmasi Aris sang Ketua terlebih dahulu mengenai kesediaannya. Saya
terlalu yakin kalau Aris pasti selalu akan mengusahakan kehadirannya
seperti kebiasaannya selama ini. Tapi ternyata ada urusan yang sangat
penting yang membuat sang Ketua benar-benar tidak bisa hadir kali ini.
Padahal kesalahan saya ini berakibat sangat fatal terhadap jalannya
acara, ketidakhadiran Ketua ternyata berakibat pada ketidakhadiran
pengikut-pengikutnya pula.....hiks.....sediiiihnya.
Konfirmasi
kedatangan Shandra adalah surprise yang tak terduga, mengingat letak
geografis Shandra yang lumayan jauh dari Padang. Shandra tinggal di
Samarinda, untuk menuju Padang dia harus lewat jalan darat 2 jam ke
Balikpapan, lalu naik pesawat dari Balikpapan ke Jakarta untuk transit
ke Padang. Waaah....sepertinya perjalanan yang cukup panjang, tercermin
dari koper segede Bagong yang menemani perjalanannya...hahaha.
Keluarnya ijin berangkat bagi Yanti adalah surprise menyenangkan yang
kedua, setidaknya sudah ada dua orang yang menyatakan kepastiannya untuk
datang selain teman-teman yang sudah menunggu di Padang. Lalu Cik Santi
juga menyanggupi sudah sampai di Padang di tgl 12 April...jadi sedikit
lebih lega jadinya.
Dari Jakarta saya berangkat bersama Cici,
setelah tak lupa pula mengajak (tepatnya memaksa hihihi) seorang teman
alumni SMA PGRI yang tinggal di Bandung yaitu Papal untuk ikut bersama
kami. Kalau judul acaranya namanya jalan-jalan Papal memang tidak boleh
ketinggalan. Dari dulu walaupun Papal beda sekolah dengan kami, tapi
setiap acara jalan-jalan Papal tidak pernah absen....Alhamdulillah
sampai sekarangpun Papal masih seperti dulu...Papal yang hobby
jalan-jalan hehehe....
Sehari sebelumnya Cik Santi sudah sampai
di Padang, sore harinya bersama Zaini dan Henny bertiga mereka
menyempatkan diri menjemput Shandra di Bandara Minang Kabau. Foto
kedatangan Shandra dengan koper besarnya yang di upload ke group makin
membuat saya tidak sabar untuk segera bertemu teman-teman di Padang.
Kangen euuuuuy....
Sabtu, 13 April jam 8.10 WIB saya, Cici dan Papal berangkat dari Jakarta ke Padang. Sesuai schedule pesawat mendarat jam 10 pagi di Bandara Minang Kabau. Tak lama muncul mobil Zaini dengan teman-teman heboh saya di dalamnya....Shandra, Cik Santi, Ilin dan Yanti. Waaaah...senang banget, serasa mimpi melihat mereka di depan mata setelah sekian lama menyimpan rasa kangen.
Lalu sambil
menunggu Yessi yang lagi OTW dari rumahnya di Alahan Panjang yang
sedikit terjebak macet, kami nongkrong di sebuah tempat makan di
Bandara, setelah sebelumnya foto-foto terlebih dahulu. Di menit-menit
terakhir kami masih telpon Aris, mengusahakan dan berharap Aris berubah
pikiran dan bisa datang ke Padang. Tapi apa daya semua jurus yang telah
dikerahkan oleh teman-teman tetap tidak menggoyahkan tekad sang Ketua
untuk tidak hadir karena ada acara keluarga (yang memang seharusnya
lebih didahulukan sih...dasar kami teman-temannya saja yang tidak
pengertian hehehe).
Setelah beberapa lama menunggu sambil berhaha-hihi tak habis-habisnya, Yessi muncul. Kami segera meluncur ke Restaurant Pauh Piaman yang terletak di Jl. Khatib Sulaiman untuk bertemu teman-teman lainnya. Makan gulai kepala ikan yang katanya menu andalan di sana, makan sarikaya (tepatnya saya makan ketannya saja karena ketidaktahuan saya makannya harus sepasang sama sarikayanya...sungguh aib yang memalukan kata teman-teman saya hahaha...). Lalu sepakat makan gulai jengkol sama-sama, karena tidak mau terjadi saling tuduh dari mana asal bau di belakang hari hehehe...
Kiwi yang pertama kali datang menemui kami yang sedang makan sambil
cerita-cerita mengenang masa lalu. Kiwi membuat saya pangling....kata
teman-teman juga begitu. Tampang seniman...itu kata yang bisa saya
temukan untuk menggambarkan sosok Kiwi sekarang. Untung saya sudah
pernah lihat foto Kiwi di FB...kalau tidak pasti kami cuekin karena
tidak tahu kalau itu Kiwi hehehe....Kiwi duduk di sebelah Cici, ngobrol
berdua....sambil sesekali nanya-nanya saya mengenai siapa saja
teman-teman yang ada disana. Saya jadi geli sendiri, membiarkan mereka
ngobrol berdua....paling tidak akan ketemu kesimpulannya siapa saja
orang-orang yang ada saat itu disana, karena saya tahu persis Cici dan
Kiwi sama-sama pelupa alias amnesia parsial hahaha...
Berikutnya muncul Henny. Ini kali pertama saya bertemu Henny secara
langsung. Selama ini saya berteman dengan Henny secara virtual di dunia
maya...hihihi (habisnya dulu waktu SMA saya tidak sempat mengenal
Henny). Menurut saya Henny teman yang luar biasa, diantara padatnya
kesibukannya dia mau meluangkan waktunya menemani kami selama di
Padang...padahal beberapa diantara kami mungkin adalah orang-orang yang
belum pernah dikenalnya sebelumnya. Satu lagi sahabat yang saya
temukan....semoga long lasting friendship ya....
Robby muncul
berikutnya. Masih Robby yang sama dengan yang terekam dalam pikiran saya...."berdegap" kata Yanti hahaha....
Ya, Robby tidak banyak berubah, kecuali lebih sukses dan lebih sibuk
juga. Kami harus mencuri-curi waktu untuk bisa bertemu dengan Robby yang
super sibuk. Hari ini cuma bisa ketemu sebentar kata Robby, trus nanti
malam lagi ya kalau sudah pulang dari sini...sini..dan sini katanya
sambil menyebutkan sejumlah tempat. It's OK Bi, bertemu denganmu hari
ini sudah mengobati kangen kami selama ini kok...
Suzarminto
alias Men muncul terakhir. Men juga bikin pangling, apalagi ingatan saya
akan Men terhenti di kelas dua SMP waktu kami pernah sekelas. Waktu itu
Men posturnya paling kecil diantara teman-teman cowok....dan sekarang
woooow....hahaha...
Setelah selesai makan...mau kemana neh?
Rencana semula sih ke Bukit Tinggi, tapi tidak sesuai rencana semula
kami memutuskan batal menginap sama-sama di Mifan...jadinya sempat
ragu-ragu mau tetap pergi ke Bukit Tinggi atau tidak. Tapi karena saya
seumur-umur belum pernah ke Bukit Tinggi (dan kata teman-teman saya itu
juga aib yang memalukan hahaha...) jadinya kami memutuskan jadi
berangkat.
Kiwi dan Robby karena kesibukannya tidak bisa
menemani kami hari itu. Jadinya sebelum berangkat foto-foto dulu di
depan Restaurant Pauh Piaman. Heboh dan berisik...tapi kalau lagi
sama-sama begini sering lupa kata malu sama orang-orang sekitar.
Selanjutnya OTW ke Bukit Tinggi. Grup heboh rebutan naik mobil Zaini
yang memang sedang naik daun jadi idola.... Papal diungsikan oleh para
Ibu-Ibu heboh tadi ke mobil Men, lalu saya, Cik Santi dan Henny ikut
mobil Yessi. Cik Santi sakit...kasian sampai pucat selama perjalanan.
Kesetiakawanan Cik Santi juga luar biasa, sampai sakitpun tidak dirasa
karena ingin kumpul dengan kami teman-teman lamanya. Sekali lagi saya
merasa bersyukur diberikan orang-orang baik di sekeliling saya.
Menjelang sore kami sampai di Jam Gadang Bukit Tinggi, santai sejenak menikmati Bukit Tinggi di waktu sore sambil foto-foto. Sudah hampir Magrib....saatnya mengunjungi seorang teman lagi yang tinggal di Bukit Tinggi....Nora. Nora berprofesi sebagai dokter gigi di Bukit Tinggi, waktu kami datang Nora sedang ada pasien, jadi kami menunggu sambil numpang shalat. Sepertinya kehebohan kami telah berhasil menakut-nakuti calon pasien Nora deh sore itu, terbukti tidak ada yang berani ngantri berobat....hahaha.
Ada Kurnia yang sudah sampai duluan di tempat
Nora. Kurnia tinggal tidak jauh dari situ, tadi janjian bertemu dia di
tempat Nora. Bertemu lagi dengan Kurnia tidak disangka-sangka juga,
terakhir ketemu waktu lulus SMA tahun 1995...waaaah...sudah lama sekali
ya.
Setelah Nora selesai dengan pasiennya, kami jalan ke tempat
makan...makan sate. Nora ikut....kehebohan terjadi lagi ketawa-ketawa
di tempat makan sate. Apalagi Yanti membuka cerita lucu masa lalunya
yang belum pernah kami dengar sebelumnya....jadi geli dan semua tidak
bisa menahan tawa.
Acara makan sate selesai, kami say Good Bye
dengan Nora dan Kurnia....kami harus melanjutkan perjalanan pulang ke
Padang malam itu. Perjalanan pulang seperti biasa memang selalu terasa
lebih cepat dari pada perjalanan pergi (saya selalu heran kenapa bisa
begitu ya?). Di jalan kami membuat janji bertemu dengan Robby kembali.
Tadinya mau bertemu di Taplau (Taplau itu adalah sebutan orang Padang
untuk Pantai...sttt...saya juga baru-baru ini tahu istilah itu hehehe)
dengan Robby, tapi begitu mau sampai di Padang rencana berubah lagi
menjadi bertemu di tempat makan martabak Kubang....karena gank heboh di
mobil satunya masih lapaaaar...hahaha...
Di tempat makan
martabak Robby sudah sampai duluan. Temu kangen Part 2 dengan Robby
jadinya....cuma sayangnya kami tidak bisa ngobrol lama dengan Robby
karena sudah hampir larut malam. Malam itu kami berencana menginap di
rumah Yessi. Robby, Zaini dan Men pamit pulang sementara kami meneruskan
perjalanan ke rumah Yessi setelah suami Henny datang menjemput
(aduh....jadi merepotkan suami Henny neh).
Sampai di rumah
Yessi kami ditempatkan Yessi di satu kamar. Sambil ngantri giliran
mandi, ngobrol-ngobrol asik dilanjutkan. Di ruang tengah rumah Yessi,
Papal juga terlihat sudah terlibat percakapan asik dengan suami Yessi
sehingga malam itu kami bisa tidak menemani Papal ngobrol tanpa rasa
bersalah hehehe... Makin malam ngobrol makin asik, ternyata belasan
tahun tidak bertemu membuat banyak sekali hal yang ingin diceritakan.
Tema malam itu adalah saling curhat dan saling berbagi. Aneh.....hanya
dengan satu malam saja bisa membuat kami menjadi semakin dekat, serasa
tidak ada halangan saja untuk saling berbagi rahasia hati.
Menjelang pagi mulai banyak yang KO....Yessi pamit tidur di kamarnya
sendiri, lalu Yanti tertidur disela-sela mendengarkan cerita, berikutnya
Henny, Ilin, lalu Cici juga sudah mengistirahatkan matanya. Sementara
saya, Shandra dan Cik Santi ngobrol sampai pagi tiba.....yeeey saya
bangga ternyata masih juara begadang seperti saat-saat kami biasa
kemping di waktu masih muda dulu hehehe....
Cici yang pertama
kali bangun dan mandi. Lalu teman-teman yang lain menyusul mandi dan
merapikan diri. Yessi sang tuan rumah yang sangat baik ternyata sudah
menyiapkan sarapan pagi buat kami. Acara pagi ini adalah sarapan dan
nonton Shandra dandan hahaha.... Kenapa ada acara nonton Shandra dandan
segala? Tak lain dan tak bukan karena kami semua terkagum-kagum dengan
peralatan dandan Shandra yang satu koper penuh. Tapi kalau dilihat hasil
Shandra berdandan yang memang memuaskan, rasanya memang sepadan dengan
kerepotannya membawa koper penuh peralatan lenongnya itu....hehehe.
Pagi ini kami mau belanja oleh-oleh dulu, setelah itu minum es durian, lalu main ke Taplau
sambil nunggu siang tiba dan setelah itu saya, Cici dan Papal harus
terbang pulang ke Jakarta. Zaini sudah duluan datang di Taplau, naik
sepeda lengkap dengan busana dan accessories bersepedanya. Laut Padang
hari itu terlihat indah....cuaca juga cerah seceria hati kami saat itu.
Di tepi pantai kami ngobrol sepuas-puasnya sambil makan kelapa muda, tak
lupa foto-foto tentunya.
Lalu saat berpisahpun tiba.....teman-teman mengantarkan saya, Cici dan Papal ke Bandara Minang Kabau. Sediiiiih rasanya, kebersamaan sesaat yang menyenangkan ini ternyata harus segera berakhir. Tapi sungguh...dua hari bersama mereka sangat berkesan, tak sia-sia terbang selama satu setengah jam dari Jakarta untuk menemui mereka, karena buat saya kebersamaan ini adalah suatu hal yang sangat layak untuk diperjuangkan. Dan mengenai persahabatan kami.....semoga abadi selamanya.
Posted by Nelya
Subscribe to:
Posts (Atom)